Tahun lalu rugi Rp 604 M, PTPN III catat laba Rp 488 M per April
Merdeka.com - Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III menargetkan laba bersih tahun ini mencapai sekitar Rp 700 miliar. Di mana, hingga April 2017, laba tercatat sudah mencapai Rp 488 miliar.
"Tahun 2017 merupakan tahun titik balik bagi Holding Perkebunan Nusantara karena mampu membukukan keuntungan, dibanding tahun 2016 yang menderita kerugian sebesar Rp 159 miliar," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Dasuki Amsir seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (5/6).
Menurut Dasuki, laba bersih konsolidasi periode April 2017 sebesar Rp 488 miliar, tumbuh 181 persen dibandingkan periode sama pada 2016 yang mengalami kerugian senilai Rp 604 miliar. "Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang peningkatan penjualan karena dampak meningkatnya produktivitas tanaman dan upaya efisiensi untuk menekan harga pokok serta didorong oleh kenaikan harga komoditas," ujarnya.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Kapan PT Timah rugi Rp450 miliar? Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar. Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kenapa PT Timah rugi tahun 2023? 'Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali,' kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4). Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
Dia menjelaskan, di tengah kenaikan harga komoditas, perseroan hingga April 2017 mampu mencatatkan kenaikan penjualan sebesar Rp 11,2 triliun, tumbuh 35 persen dibanding periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 8,3 triliun.
Kenaikan penjualan ditopang oleh peningkatan produktivitas Crude Palm Oil (CPO) kebun sendiri sebesar 19 persen dan karet kering sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Pencapaian laba bersih konsolidasi sebesar Rp 488 miIiar, bukan saja berkah dari kenaikan harga komoditas, namun dari hasil evaluasi kami perbaikan kinerja yang terjadi dikarenakan adanya perubahan budaya kerja dan efisiensi dalam operasional baik di on farm ataupun off farm", ujarnya.
Dia menambahkan dari sisi perbaikan operasional manajemen juga mampu mencatatkan net operating cash flow senilai Rp 1,5 triliun atau meningkat sebesar 373 persen dibandingkan April 2016 sebesar Rp 327 miliar.
Dasuki menjelaskan, perbaikan kinerja keuangan mendorong kembalinya kepercayaan perbankan terhadap BUMN Perkebunan. Tercemin dari indikasi keuangan di awal tahun sudah menunjukkan hasil yang baik.
"Program dan strategi 'turn arround' masih kami jalankan karena dampaknya cukup terlihat dalam kinerja keuangan yang terus membaik", ujarnya.
Fokus Produktivitas Untuk tahun 2017 perseroan fokus pada peningkatan produktvitas dan menekan efisiensi untuk mencapai harga produksi yang efisien dan konsisten, sehingga apabila harga turun komoditi tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Dasuki mengatakan, efisiensi di berbagai lini dilakukan dengan memperhatikan struktur biaya perusahaan antara lain pengadaan pupuk yang diyakini bisa menekan harga lebih efisien dan kompetitif serta mengendalikan penggunaan pupuk secara cermat sesuai kebutuhan.
Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas dalam menjalankan operasional, manajemen memastikan pengelolaan dan prosesnya berjalan baik sesuai standar operasi dan prosedur mulai dari teknis penanaman, perawatan, pemupukan, panen hingga pengangkutan ke pabrik pengolahan.
"Perseroan juga perlu mengembangkan teknologi informasi agar datanya akurat dalam mengontrol produktivitas dan efisiensi serta dalam membuat keputusan," kata Dasuki.
Menggandeng PT Telkom Indonesia, Tbk Holding Perkebunan sedang mengejar penerapan Enterprise Resources Planning (ERP) - SAP sebagai bagian dari penerapan Tl.
"Dalam waktu dekat pihaknya akan membuat ranking internal anak perusahaan. Tujuannya, semua anak perusahaan yang terdiri dari PTPN I, II, IV hingga XIV berkompetisi dalam perbaikan kinerja dan target revenue perusahaan dan jika berjalan dengan lancar akan dilanjutkan kompetisi dengan perusahaan perkebunan swasta," tegasnya.
Selain itu, manajemen juga melakukan optimalisasi aset non core yang memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi terhadap revenue perusahaan dan meneruskan upaya penetrasi pada industri hilir dari setiap komoditi.
Dengan begitu, pada 2019 perseroan menargetkan bisa memproduksi minyak goreng sendiri melalui anak usaha PT Industri Nabati Lestari. "Kami akan memastikan dalam 5 tahun ke depan KEK Sei Mangkei menjadi kawasan ekonomi yang meniadi tujuan utama investor dalam dan luar negeri," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata harga CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp11.755 per kg.
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaPerusahaan plat merah itu juga telah membayar pokok utang berbunga sebesar Rp11,3 triliun.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca SelengkapnyaTak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPemulihan ekonomi berkelanjutan yang dilakukan pemerintah pasca-pandemi memberikan keyakinan berbagai sektor industri untuk meningkatkan produksinya.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca Selengkapnya