Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Apa kerugian negara akibat korupsi timah? Sebagaimana diketahui, sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
-
Apa peran Harvey Moeis dalam kasus korupsi timah? Harvey diduga berperan menghubungi Direktur Utama PT Timah Tbk yakni tersangka MRPP atau tersangka RS dalam rangka untuk mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi komoditas timah di PT Timah? Kejagung telah menetapkan 16 tersangka dalam kasus korupsi komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022. Hingga saat ini, total tersangka menjadi 21 orang.
-
Apa kasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis? Dia terlibat dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
-
Kenapa kerugian negara akibat korupsi timah perlu dihitung? 'Nah itu, seharusnya menjadi bagian dari hak negara, itu sudah menjadi sumber dari kerugian negara kemudian bagaimana menghitung kerugian negaranya? Dampak eksplorasi ini kerusakan lingkungan yang begitu masif dan luas, kita hitung,' pungkas dia.
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal buka-bukaan penyebab perusahaan mencatatkan rugi sepanjang 2023 lalu. Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
"Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali," kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4).
Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
"Jadi, beban peak-nya tetap, peak cost-nya tetap tapi pendapatan kita jauh menurun karena produksinya juga jauh menurun," kata Virsal.
Dia mengatakan, dunia tengah kebanjiran pasokan timah yang membuat harganya ikut turun.
"Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply," sambung Virsal.
Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
"Jadi ada beberapa, dari laporan ITRI itu ada beberapa yang meningkat, Malaysia diantaranya itu produksinya meningkat jadi bertambah," kata Virsal.
Laporan Kinerja Keuangan
PT Timah Sepanjang 2023
Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) merilis laporan keuangan 2023 di tengah ramainya kasus dugaan korupsi timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk pada 2015-2022 yang dibongkar Kejaksaan Agung.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (30/3), kinerja keuangan PT Timah Tbk kurang menggembirakan.
Perseroan mencatat penurunan pendapatan dan cetak rugi sepanjang 2023.
Pendapatan PT Timah Tbk turun 32,88 persen menjadi Rp8,39 triliun pada 2023, dari periode sama tahun sebelumnya Rp12,50 triliun.
Seiring pendapatan yang turun tersebut, PT Timah Tbk mencetak rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp449,69 miliar pada 2023.
Kondisi ini berbeda dari 2022 yang cetak laba Rp1,04 triliun.
merdeka.com
Beban pokok pendapatan susut 20,56 persen menjadi Rp7,92 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp9,97 triliun.
Meski demikian, laba bruto Perseroan anjlok 81,55 persen pada 2023 dari 2022 sebesar Rp2,52 triliun.
Perseroan mencatat beban umum dan administrasi naik 9,48 persen dari Rp842,94 miliar pada 2022 menjadi Rp922,90 miliar.
Beban penjualan turun 75,3 persen menjadi Rp69,03 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp279,68 miliar.
Beban keuangan turun tipis 1,05 persen menjadi Rp205,09 miliar pada 2023 dibandingkan 2022 sebesar Rp207,28 miliar.
Pendapatan lain-lain naik 74,11 persen menjadi Rp233,64 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp134,19 miliar.
Perseroan meraup keuntungan atas revaluasi properti investasi turun menjadi Rp14,61 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp24,59 miliar.
Perseroan meraih kenaikan laba bersih entitas asosiasi naik menjadi Rp28,35 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp10,51 miliar.
Seiring kinerja tersebut, PT Timah Tbk mencatat rugi per saham dasar/dilusi sebesar Rp60 pada 2023 dibandingkan 2022 sebesar Rp140.