Tak Hanya Bus, Grup Bakrie Kini Rambah Bisnis Truk Listrik
Merdeka.com - Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR atau Vektor) fokus mengembangkan bisnis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Ini dilakukan untuk menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
"Kebutuhan bus di Kota Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030. Jika menghitung potensi di seluruh Indonesia, maka angka 10.000 unit ini dapat menjadi 20 kali lipat lebih besar,” kata Komisaris Utama dan Presiden Direktur BNBR, Anindya Bakrie dalam jumpa media, dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (29/5).
Saat ini, perusahaan sudah memasok 52 bus listrik ke TransJakarta dan akan terus meningkat sejalan dengan adanya upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan mengganti semua bus konvensional menjadi bus listrik menjadi 10 ribu pada tahun 2030.
-
Kapan Damri akan belanja bus listrik? Perum Damri mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun untuk 2025 yang akan digunakan untuk penyediaan 100 bus listrik Transjakarta dan peremajaan bus diesel angkutan perintis.
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
Perusahaan, katanya menyatakan dukungannya secara penuh terhadap rencana pemerintah yang berniat membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan raksasa mobil listrik BYD, di Shenzhen, China, Kamis (25/5). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan China, termasuk dalam bidang mobil listrik.
Selain Menko Luhut dan beberapa pengusaha termasuk Anindya Bakrie, Pimpinan dan CEO BYD Wang Chuanfu juga hadir untuk menyaksikan tonggak sejarah ini di kantor pusat BYD di Kota Shenzhen, China.
Indonesia memang bertekad mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan pemerintah serta para pengusaha Indonesia mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut.
Kembangkan Truk Listrik
Anindya mengatakan, prospek bisnis pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini terbilang besar, mengingat didukung oleh adanya perubahan besar-besaran industri kendaraan global yang tengah mengalami transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
Sejalan dengan itu, melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Indonesia pun berkomitmen melakukan percepatan terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.
CEO VKTR Gilarsi W Setijono mengatakan selain bus listrik, Perseroan juga merambah bisnis kendaraan listrik truk mengingat potensi pasar kendaraan berat itu di Indonesia terus bertumbuh.
"Kami memperkirakan bahwa pada 2023 ini pasar kendaraan truk diperkirakan melebihi 111.000 unit per tahun," katanya lagi.
Segmen penjualan kendaraan listrik truk sangat besar terutama untuk kebutuhan pertambangan, perkebunan, logistik, selain juga untuk angkutan sampah. "Dengan banyaknya sektor yang mulai bergeliat, maka penjualan kendaraan niaga pun diperkirakan bakal sejalan,” kata Gilarsi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta menargetkan seluruh armada Transjakarta akan terelektrifikasi sepenuhnya pada 2030.
Baca SelengkapnyaPeluncuran 200 bus listrik ini menjadi pencapaian besar Jakarta untuk menghadirkan sistem transportasi publik yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan sebanyak 22 unit armada bus listrik terbaru
Baca SelengkapnyaBus listrik ini juga sudah dilengkapi dengan penyejuk ruangan dan fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaRetrofitting dilakukan untuk mempercepat elektrifikasi di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaKapasitas produksi mencapai 1.500 unit per tahun atau sebanyak 6 unit per hari di tahap awal.
Baca SelengkapnyaUnit-unit tersebut ditargetkan serah terima kepada operator pada akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaGuna mendukung operasional taksi listrik, Blue Brid tentunya memiliki charge station atau stasiun pengisian kendaraan listrik. Begini penampakannya!
Baca SelengkapnyaPenambahan bus listrik Transjakarta dianggap bisa menekan polusi udara yang memburuk.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan menyalurkan kredit investasi untuk pengadaan bus operator khusus dengan spesifikasi ukuran bus besar, sedang, maupun bus listrik.
Baca SelengkapnyaSaat ini bus masih tahap uji coba dan persiapan unit. Dalam waktu dekat baru akan dirilis dan dioperasikan sebagai tambahan sarana transportasi baru berbasis.
Baca SelengkapnyaSektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.
Baca Selengkapnya