Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teknisi pesawat Indonesia banyak 'terdampar' di Timur Tengah

Teknisi pesawat Indonesia banyak 'terdampar' di Timur Tengah PT Dirgantara Indonesia. ©2014 merdeka.com/nurul julaikah

Merdeka.com - Kondisi teknisi pesawat Indonesia saat ini bisa dibilang sangat menyedihkan. Mempunyai keahlian namun tidak bisa mengabdi di dalam negeri. Mayoritas teknisi pesawat Indonesia justru baru bisa diterima bekerja di luar negeri seperti di Timur Tengah.

Anggota Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA), Edward Sirait, mengatakan di Indonesia sendiri sangat minim lapangan pekerjaan untuk teknisi pesawat. Bengkel pesawat atau MRO tidak pernah dibangun lagi semenjak tahun 1970-an.

"Kita punya keunggulan teknisi dan enginer pesawat. Buktinya enginer kita banyak di Timur Tengah dan diakui dunia," ucap Edo sapaan akrabnya dalam konferensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (12/6).

Minimnya bengkel pesawat di Indonesia terjadi karena adanya bea masuk impor komponen pesawat. Bea masuk dirasa sangat memberatkan dan menghambat investor untuk berinvestasi di dalam negeri.

"Bagaimana ini berkembang dalam negeri membenahi yang menghambat investor. Dokumentasi bea masuk saja butuh 3-4 hari. Kalau begitu kita yah engga terbang. Kalau nol persen bisa cepat," tegasnya.

Menurut Edward, saat ini Indonesia mempunyai banyak tenaga kerja. Sekolah STM permesinan pesawat saja ada lebih dari 100 di Indonesia. "Kemana mereka kalau bengkel pesawat tidak berkembang."

Kondisi ini, menurutnya, harus segera dibenahi dengan menghapuskan bea masuk impor komponen pesawat. Terlebih, Indonesia akan menghadapi Open Sky ASEAN pada 2015 mendatang. Indonesia diyakini bakal kalah bersaing karena negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand di mana telah membebaskan bea masuk impor komponen pesawat.

"Selisih kita 7 persen dan ini membuat kita engga kompetitif. Industri perawatan pesawat tak berkembang. GMF baru kemarin ekspansi, 70an tidak ada hanggar bertambah," tambahnya.

Industri perawatan pesawat tak berkembang karena ada masalah spare part. Padahal, pada 2020 mendatang, diprediksi jumlah pesawat di Indonesia akan mencapai 1.200 unit jika pertumbuhan penumpang setiap tahunnya mencapai 15 persen. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia

Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja

Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.

Baca Selengkapnya
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia

Ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

jumlah pekerja migran yang tercatat di Persaruan Emirat Arab mencapai 87 ribu orang. Namun yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya 1.368 orang.

Baca Selengkapnya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya

Menaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Ristek Ungkap Penyebab Banyaknya Pengangguran Terdidik di Indonesia
Kemendikbud Ristek Ungkap Penyebab Banyaknya Pengangguran Terdidik di Indonesia

Survei Angkatan Kerja Nasional 2023 Badan Pusat Statistik (BPS), total angkatan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 146,62 juta orang.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia

Menaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023

Pemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi

Kemenlu tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji.

Baca Selengkapnya
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja

Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Seperti di Indonesia, Angka Pengangguran di Korea Terus Meningkat
Seperti di Indonesia, Angka Pengangguran di Korea Terus Meningkat

Beban kerja makin tinggi sementara gaji tidak sesuai menjadi salah satu pemicu warga Korea sulit mendapatkan pekerjaan layak.

Baca Selengkapnya