Terungkap, Ini Alasan Mengapa Harga Barang-Barang di Sarinah Mahal
Merdeka.com - Warga ibu kota Jakarta mungkin tidak asing lagi atau pernah berkunjung ke pusat perbelanjaan Sarinah. Mal yang khusus menampilkan produk UMKM ini terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Meski begitu, harga aneka produk UMKM yang dijual di pusat perbelanjaan Sarinah tergolong mahal. Bahkan, untuk satu potong baju batik maupun tenun bisa mencapai puluhan jutaan rupiah.
Lantas apa yang membuat harga produk UMKM di Sarinah menjadi mahal?
-
Kenapa kain songket Minangkabau mahal? Lebih dari itu, ketika zaman Sriwijaya, kain ini sangatlah mahal dan bernilai tinggi. Hal ini dikarenakan benang emasnya terbuat dari lembaran emas murni yang berasal dari beberapa daerah di Sumatera.
-
Siapa pemilik UMKM yang menjual batik tulis? Esti, pemilik Griya Kain Solo, UMKM binaan Pertamina asal Solo yang memproduksi batik tulis mengaku senang bisa diajak Pertamina mengikuti pameran.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Kenapa bahan gamis mahal? Bahan-bahan mewah seperti sutra, sifon, brokat, beludru, dan renda, menawarkan kombinasi kenyamanan, keanggunan, dan kemewahan, menjadikannya ideal untuk Idul Fitri.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Apa yang dijual di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
Mengutip liputan6, Presiden Jokowi menilai wajar harga produk UMKM tergolong mahal. Sebab, produk-produk UMKM yang ditampilkan di pusat perbelanjaan tertua di Indonesia tersebut memiliki kualitas baik dan harus dijual dengan harga sepantasnya.
"Tadi kita lihat sepatu yang kualitasnya sangat bagus sekali, harganya juga sangat mahal sekali. Enggak apa-apa, memang kualitasnya bagus, harganya harus mahal," kata Jokowi.
Jokowi menekankan, barang-barang UMKM di Sarinah dibuat langsung oleh tangan pengrajin (handmade). Hal ini yang membuat produk UMKM di Sarinah dijual dengan harga tinggi.
"Ada produk-produk tenun, ada produk-produk batik yang harganya juga mahal. Ya memang harus mahal, jangan dijual barang-barang dengan kurasi yang baik, hasil yang sangat bagus seperti itu, (dibuat) dengan tangan dijual dengan harga murah," ungkapnya.
Jokowi pun tak mempermasalahkan produk-produk UMKM tersebut dijual dengan harga mahal. Cara ini dinilai baik untuk dilakukan agar masyarakat bangga dan membeli produk dalam negeri.
"Agar kita selalu bangga dan kita membeli dan menggunakan lebih banyak produk bangsa kita sendiri untuk menangkan persaingan global," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dia berharap, Sarinah akan selalu menjadi ikon bagi produk UMKM Indonesia dan menciptakan multiplier effect bagi para pengrajin lokal. Hal ini sejalan dengan visi Bung Karno sebagai penggagas pusat perbelanjaan tertua di Indonesia tersebut.
"Saya ingin titip pesan agar bukan hanya bangunan fisiknya saja yang memang betul-betul sangat interior cantiknya luar biasa, tetapi semangatnya, strateginya, komitmennya, cara kerjanya harus diubah agar Sarinah ke depannya selalu menjadi ikon bangsa kita," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
Baca SelengkapnyaWarga menyerbu Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Di sana mereka bisa memilih dan mencari ragam busana lebaran.
Baca SelengkapnyaWanita menyebut harga makanan dan minuman di warung ini tak masuk akal.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten menduga produk-produk impor yang di jual di bawah HPP merupakan produk yang masuk melalui crossborder atau bisnis lintas batas.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya