Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tips Jitu Atur Keuangan Agar Tak Jebol Selama Kerja dari Rumah

Tips Jitu Atur Keuangan Agar Tak Jebol Selama Kerja dari Rumah Ilustrasi mengatur keuangan. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/baranq

Merdeka.com - Beberapa karyawan sudah terbiasa dalam kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Bahkan, beberapa pegawai pun sudah mulai bosan karena tidak bisa jalan-jalan melakukan aktivitas di luar rumah lainnya.

Untuk mengusir kebosanan, banyak orang yang memilih untuk belanja online atau pesan antar makanan. Apalagi, kebijakan ini telah membawa keuntungan dalam bentuk penghematan biaya transportasi dan tentu saja waktu.

Jika wabah virus corona berkepanjangan, maka keuangan Anda bisa habis sebelum gajian tiba. Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha memberikan tips bagaimana sebaiknya mengelola penghasilan yang didapat saat ini.

Orang lain juga bertanya?

Bantu orang lain yang membutuhkan

Pandemi Corona yang terjadi di berbagai belahan dunia ini telah merenggut nyawa dan telah menghilangkan mata pencaharian sebagian masyarakat. Bagi Anda yang saat ini masih menerima penghasilan utuh, ulurkan tangan Anda untuk membantu saudara kita yang kehilangan pekerjaan atau penghasilan.

Bisa juga kamu memberikan bantuan kepada tenaga medis yang berhadapan langsung dengan penanganan Corona. Donasikan sebagian rezeki Anda untuk membantu mereka. Berapa pun donasi Anda, akan sangat berarti bagi saudara kita dan keluarganya.

Siapkan dana darurat

Tidak ada yang tahu pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Bagi karyawan yang saat ini masih memiliki pekerjaan dan menerima gaji secara utuh, manfaatkan rezeki ini dengan sebaik-baiknya. Saya sarankan untuk memprioritaskan dan sesegera mungkin mengisi penuh pos dana darurat.

Dalam kondisi normal, umumnya dana darurat disiapkan untuk menutupi biaya hidup atau pengeluaran selama 3 hingga 6 bulan. Tapi saat ini kita berada dalam kondisi yang tidak normal.

Seperti disampaikan di awal, tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir, dan apa dampaknya bagi keuangan keluarga ke depannya. Jadi, sarannya: pertama, kurangi pengeluaran yang tidak perlu. Kedua, siapkan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarga selama 6 bulan hingga 1 tahun.

Hal ini memang sangat besar dan berat. Apalagi harus disiapkan dalam waktu singkat. Tapi perlu diingat, ini bukan kondisi normal. Jika kamu memiliki dana darurat yang cukup, kamu bisa lebih tenang dalam menghadapi segala ketidakpastian yang mungkin terjadi di depan.

Untuk menyiapkan dana darurat, kamu bisa memanfaatkan beberapa sumber daya. Pertama, maksimalkan dari penghasilan bulanan. Tingkatkan persentase atau porsi dari pendapatan untuk mengisi dana darurat. Misalnya, jika sebelumnya menyisihkan 5-10 persen kali ini sisihkan 30-40 persen dari penghasilan untuk mengisi pos dana darurat.

Catatan, angka ini hanya perumpamaan ya. Sesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Untuk menambah porsi pos dana darurat, Anda bisa mengambil dari pos transportasi, pos gaya hidup seperti makan di luar, nonton bioskop, liburan, kumpul bareng teman, dan lain-lain.

Kedua, manfaatkan THR. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, diikuti hari raya Idul Fitri. Kalau mendapatkan THR, alokasikan mayoritas dana THR untuk mengisi pos dana darurat.

Jangan mudik dulu. Untuk stop penyebaran Corona perlu kerja sama semua orang, termasuk kamu. Kalau tetap #DiRumahAja, pandemi ini diharapkan tidak akan berkepanjangan. Dana untuk mudik, beli baju baru atau kue-kue lebaran bisa digunakan untuk memaksimalkan isi pos dana darurat. Rayakan Lebaran secara sederhana.

Manfaatkan reksadana pasar uang untuk menyimpan dana darurat

Simpan dana darurat di tempat yang aman, mudah dicairkan atau likuid, dan tumbuh atau memberikan potensi imbal hasil. Disarankan untuk menyimpan dana darurat di reksa dana pasar uang.

Beberapa kelebihan reksa dana pasar uang diantaranya adalah sangat terjangkau, likuid karena dana yang dicairkan akan masuk ke rekening tabungan nasabah dalam waktu yang telah ditetapkan dalam prospektus, tidak ada biaya masuk dan keluar, bukan objek pajak, dan memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito.

Sebagai gambaran, saat ini suku bunga deposito sekitar 4,5 persen belum dipotong beban pajak. Bunga tabungan tentunya lebih kecil daripada bunga deposito. Sementara itu, reksa dana pasar uang Manulife Dana Kas II memberikan imbal hasil sebesar 6,11 persen net (tidak dipotong pajak) dalam periode 1 tahun (berdasarkan kinerja produk per 7 April 2020).

Enaknya juga adalah pembukaan rekening dan transaksi reksa dana saat ini juga sudah dapat dilakukan secara online tanpa harus tatap muka, jadi kita bisa tetap #DiRumahAja.

Reporter: Arthur Gideon

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
11 Tips Produktif saat WFH bagi ASN DKI Jakarta
11 Tips Produktif saat WFH bagi ASN DKI Jakarta

Kerja dari rumah atau WFH terkadang membuat orang menjadi bekerja lebih lama dari biasanya. Perlu trik tertentu supaya pekerjaan maksimal dan tidak overtime.

Baca Selengkapnya
6 Cara Membangkitkan Semangat Kerja Setelah Libur Panjang, Efektif
6 Cara Membangkitkan Semangat Kerja Setelah Libur Panjang, Efektif

Rasa malas beraktivitas sering kali muncul setelah libur panjang.

Baca Selengkapnya
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa

Apindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Pemprov DKI Jakarta Awasi ASN Kerja dari Rumah
Begini Cara Pemprov DKI Jakarta Awasi ASN Kerja dari Rumah

Pekerjaan bagi ASN yang WFO akan diperbanyak. Sehingga pengawasan tetap harus dilakukan pimpinan.

Baca Selengkapnya
Baru Liburan Kok Sudah Burnout Lagi, Kenali Apa Penyebabnya
Baru Liburan Kok Sudah Burnout Lagi, Kenali Apa Penyebabnya

Pada saat seseorang menjalani liburan, rasa burnout yang mereka alami bisa terasa begitu nyata dan muncul kembali. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
ASN WFH Bukan Solusi, Warga Tagih Kebijakan Jangka Panjang Pemerintah Atasi Polusi di Jakarta
ASN WFH Bukan Solusi, Warga Tagih Kebijakan Jangka Panjang Pemerintah Atasi Polusi di Jakarta

Kualitas udara di wilayah DKI Jakarta masih tergolong buruk dan tak sehat pada Rabu (23/8).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Perusahaan Swasta Terapkan WFH Selama KTT ASEAN di Jakarta
Pemerintah Minta Perusahaan Swasta Terapkan WFH Selama KTT ASEAN di Jakarta

KTT ke-43 ASEAN diselenggarakan dalam format plenary maupun retreat akan diselenggarakan pada 5 September 2023.

Baca Selengkapnya
11 Cara Berhenti Menjadi Workaholic demi Keseimbangan dan Kebahagiaan Hidup
11 Cara Berhenti Menjadi Workaholic demi Keseimbangan dan Kebahagiaan Hidup

Bekerja terlalu keras bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental kita. Berikut sejumlah cara untuk berhenti menjadi workaholic.

Baca Selengkapnya
Potret Sepinya Balai Kota DKI di Hari Pertama WFH 50 Persen
Potret Sepinya Balai Kota DKI di Hari Pertama WFH 50 Persen

Melalui pemberlakuan kebijakan WFH ini, Adam berharap jumlah mobilitas orang yang keluar rumah bisa berkurang.

Baca Selengkapnya
Jaga Kesehatan Mentalmu dengan Menerapkan 5 Tips Work Life Balance Ini
Jaga Kesehatan Mentalmu dengan Menerapkan 5 Tips Work Life Balance Ini

Masih ada beberapa tips ampuh lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi demi menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya
3 Tanda Anda Harus Berhenti Bekerja dan Rintis Usaha Sendiri
3 Tanda Anda Harus Berhenti Bekerja dan Rintis Usaha Sendiri

Jika sudah merasa jenuh dengan rutinitas sebagai karyawan, bisa saja itu pertanda untuk beralih menjadi wirausaha.

Baca Selengkapnya
Gejala Stres Kerja dan Penyebabnya, Jaga Kesehatan Mental
Gejala Stres Kerja dan Penyebabnya, Jaga Kesehatan Mental

Stres kerja harus diatasi dengan tepat agar tak mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda.

Baca Selengkapnya