Viral, Sekolah di China Kasih Makan Murid-Muridnya dari Ember Anjing Bikin Marah Orang Tua
Keamanan dan higienitas di institusi pendidikan China kerap menjadi pembicaraan publik.
Sebuah sekolah di China timur laut telah memantik kemarahan publik marah karena memberi para siswanya makanan yang disimpan dalam ember yang digunakan untuk makanan
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), beberapa orang tua memperhatikan praktik tersebut yang berlangsung di kantin Sekolah Wulidianzi di daerah Huanren, provinsi Liaoning, China timur laut.
Pekerja terlihat melemparkan makanan sisa siswa yang lebih tua ke dalam ember sebagai persiapan untuk dibawa pulang untuk diberikan kepada anjing mereka.
Namun beberapa menit kemudian, ketika murid-murid yang lebih muda datang ke kantin untuk makan, para pekerja mengosongkan sisa makanan dari ember anjing dan menyajikannya kepada anak-anak. Beberapa di antara mereka banhkan sampai muntah.
Ketika sekelompok orang tua yang marah berkumpul di sekolah untuk mengecam praktik tersebut, pihak sekolah hanya setuju untuk mengizinkan mereka menonton rekaman pengawasan kantin, tetapi menolak untuk mengizinkan mereka merekam rekaman tersebut.
“Semua orang tua yang menonton video pengawasan itu menangis,” kata seorang ibu.
“Saya mau tanya ke kepala sekolah, Anda juga punya anak, apakah Anda tega membiarkan anak Anda makan makanan seperti ini?”
Penyelidikan Sekolah
Pemerintah daerah mengatakan sebuah tim telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.
Kisah ini menimbulkan kehebohan di media sosial daratan, dengan mayoritas pengguna internet mengecam sekolah tersebut.
"Mereka bukan musuh kita. Mereka anak-anak kita, masa depan negara kita. Beraninya kalian memberi mereka makanan seperti itu?" kata seorang netizen.
"Baik pihak sekolah maupun staf terkait harus diberi hukuman berat. Kita harus membiarkan mereka yang melanggar aturan keamanan pangan menanggung hukuman yang sangat berat, kalau tidak mereka tidak akan jera," kata yang lain.
Orang ketiga berkata: “Sistem pengawasan kantin sekolah harus terhubung ke ponsel orang tua, sehingga mereka dapat memantau mereka dengan ketat.”
Ketakutan akan keamanan pangan di institusi pendidikan kerap menjadi berita utama di China.
Tahun lalu, sebuah perguruan tinggi di provinsi Jiangxi timur menarik perhatian nasional setelah seorang mahasiswa menemukan kepala tikus di sebuah hidangan yang disajikan di kantin sekolah tersebut.
Awalnya, pihak manajemen sekolah mengklaim itu adalah potongan kepala bebek, namun ternyata tidak demikian setelah dilakukan penyelidikan resmi.
Manajemen perguruan tinggi menerima hukuman “tingkat tertinggi”.