Wamendag Apresiasi Digitalisasi Pasar di Banyuwangi
Merdeka.com - Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga meninjau Pasar Rogojampi, Rabu (20/7). Dia mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mendorong para pedagang untuk melakukan digitalisasi transaksi.
"Saya sangat senang melihat para pedagang dapat bertransaksi dengan non-tunai. Langkah yang dilakukan oleh Ibu Bupati ini, sangat tepat untuk meningkatkan kualitas para pedagang," ungkap Jerry.
Dengan adanya transaksi non-tunai tersebut, imbuh Jerry, akan membantu pencatatan keuangan para pedagang. "Sehingga, ketika mereka membutuhkan akses modal ke perbankan akan lebih mudah. Tinggal menunjukkan buku tabungannya, maka akan mempermudah perbankan dalam memberikan penilaian," terangnya.
-
Apa tujuan Banyuwangi meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan? Peluncuran tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai upaya mewujudkan peningkatan layanan publik dan penguatan data.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong UMKM? Ipuk menyampaikan, Pemkab Banyuwangi terus mengupayakan pelibatan pelaku usaha UMKM dalam pembangunan daerah, salah satunya adalah dengan cara memberikan kesempatan yang sama bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
-
Siapa yang mendorong digitalisasi Pasar Imogiri? Digitalisasi Pasar Tradisional oleh BRI Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Mengapa Jagoan Digital penting bagi Banyuwangi? Menurut Novan Adrian, CTO Qasir.id, ide-ide bisnis start up yang dimunculkan para peserta Jagoan Digital bisa bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong kemajuan Banyuwangi.
Pada kunjungannya tersebut, Jerry mencoba berbelanja di sejumlah pedagang. Rerata para pedagang telah menggunakan transaksi digital berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Salah satunya kepada seorang pedagang daging bernama Aminah. Ibu paruh baya itu mengaku senang dengan penggunaan QRIS tersebut.
"Enak menggunakan QRIS. Lebih aman. Uangnya tidak mudah hilang atau selip saat pengembalian," ujar perempuan yang telah berdagang daging sejak 9 tahun silam itu.
Hal yang sama juga diakui oleh Tri Puji Susilo. Pedagang bawang ini mengaku menggunakan QRIS setahun terakhir. Hal itu membuatnya semakin rajin menabung. "Yang non-tunai jarang kita ambil. Yang tunai kita putar lagi sebagai modal," aku pemuda yang melanjutkan lapak orang tuanya itu.
Berbeda lagi dengan Diah, penjual bumbu dapur. Meskipun sekarang sudah bermigrasi ke transaksi digital, dirinya agak kerepotan jika harus membayar kepada para petani atas dagangannya. "Kebanyakan para petani yang setor dagangan ke saya masih minta tunai. Jadi, ya kalau transaksinya didigital semua, harus ke ATM dulu," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang mendampingi kunjungan Wamen ke Banyuwangi menyebutkan bahwa di Pasar Rogojampi sebagian besar pedagangnya telah menggunakan QRIS. "Dari 467 pedagang yang ada, 341 diantaranya sudah menggunakan QRIS," ujarnya.
Untuk pasar yang lain juga secara bertahap dilakukan digitalisasi. Dari 21 pasar, sudah ada 16 pasar yang telah menerapkan. Sedangkan para pedagangnya sendiri telah mencapai 1.211 pedagang dari total 5.544 yang terdaftar.
"Kami terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada para pedagang maupun masyarakat atas digitalisasi transaksi ini. Kami yakin seiring waktu transaksi cashless ini akan jadi gaya hidup. Saat ini terjadi, para pedagang di pasar kami sudah siap," pungkas Ipuk. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pedagang dan seluruh PKL Pasar bersepakat untuk segera melakukan relokasi Pasar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPemkot Denpasar mendapat penghargaan TP2DD terbaik ke 2 untuk di wilayah Jawa dan Bali.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diserahkan langsung Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Teguh Setya Budi, kepada Sekda Mujiono.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaAdanya digitalisasi, akan menampilkam transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintah daerah
Baca SelengkapnyaPasar takjil Ramadan ini menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Sekaligus media merajut harmoni dalam masyarakat. Ipuk juga meminta agar dinas
Baca SelengkapnyaPembayaran menggunakan QRIS lebih aman dan langsung masuk ke rekening. Pedagang dan pembeli jadi lebih praktis dan efektif saat belanja.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi uang elektronik meningkat 39,28 persen
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Bontang, Najirah pun mengajak kepada seluru OPD di lingkungan Pemkot Bontang agar paham dengan seluruh instrumen digital yang digunakan.
Baca Selengkapnya