Israel Sengaja Serang Tawanan yang Ditahan Hamas, Mereka Kelaparan dan Kondisinya Parah
Kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida mengatakan pihaknya terus melakukan perlawanan terhadap Israel di semua front di seluruh Gaza baik di utara, tengah, dan selatan.
Obeida juga mengatakan, tawanan Israel yang ditawan Hamas di Gaza dalam kondisi buruk dan Israel sengaja melukai atau menyerang warganya yang ditawan Hamas.
Abu Obeida juga mengatakan banyak tawanan Israel tewas karena pengeboman Israel dan memburuknya kondisi di Gaza akibat serangan Israel.
"Kami melaksanakan pertempuran dengan sikap yang terorganisir dan berdasarkan taktik yang kami atur untuk diri kami sendiri. Kami akan terus berjuang sampai tentara terakhir meninggalkan Gaza. Ribuan pejuang kami masih dikerahkan di seluruh area di jalur tersebut (Jalur Gaza)," jelasnya, dikutip dari The Cradle, Minggu (18/2).
"Pejuang kami menghancurkan kendaraan dan kendaraan lapis baja mereka, mengepung tentara mereka yang bersenjata lengkap didukung oleh tank, pesawat tempur, dan kapal perang, menjebak mereka di dalam pengepungan yang ketat, menembak anggota mereka dalam operasi profesional, dan menyerang gerombolan prajurit mereka dari jarak dekat."
Menurut Israel, Hamas masih menawan 100 warga Israel. Beberapa keluarga tawanan menuduh Israel membunuh mereka dengan menargetkan lokasi di mana mereka ditahan.
“Kami masih berusaha untuk melindungi tawanan musuh dengan segala cara, dan kami telah memperingatkan puluhan kali tentang bahaya yang dihadapi tawanan musuh di tangan (pasukan) perlawanan dan kerugian di antara mereka sejak awal perang, namun pimpinan penjajahan mengabaikan nasib para tahanannya, dan tentara Zionis Nazi dengan sengaja membunuh para tahanannya dan melukai mereka,” tambah Abu Obeida.
“Sementara itu, para tawanan musuh yang terluka dan sakit hidup dalam kondisi yang sangat sulit dan berjuang untuk tetap hidup. Hal ini tidak mengherankan karena semua penderitaan karena kelaparan, kehausan, kekurangan pasokan medis, dan banyak lagi yang dialami rakyat kami juga dialami oleh tawanan musuh."
Warga Palestina di Gaza menderita kekurangan makanan yang parah di tengah pengepungan Israel. Warga Palestina mulai kelaparan di daerah-daerah yang sulit dijangkau bantuan kemanusiaan, terutama di bagian utara Gaza.
Obeida juga mengatakan, para pejuang Hamas menyerang pasukan penjajah Israel dari tempat-tempat yang tidak terduga.
Dia juga membantah klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa tentaranya telah menghancurkan 17 dari 24 batalion Al-Qassam di Gaza. Menurut Obeida, itu propaganda kebohongan dari Israel yang dibuat-buat.
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaTentara Israel tetap berencana memperluas serangan ke wilayah Gaza bagian selatan di tengah minimnya pasokan makanan, air, dan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaSidang perdana akan dimulai pada Kamis (11/1) di Den Haag, Belanda.
Baca SelengkapnyaMantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca SelengkapnyaSekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca Selengkapnya