AI sebagai Teknologi Canggih Masa Depan, Iwan Fals Ingin Belajar 'Masalahnya Suka Lupa Password'
Hadirnya AI dikhawatirkan mampu mengancam para musisi. Namun, Iwan Fals berusaha untuk tenang dan tak khawatir soal itu.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat orang bisa dengan mudah membuat musik dengan mudah. Hadirnya AI dikhawatirkan mampu mengancam para musisi. Namun, Iwan Fals berusaha untuk tenang dan tak khawatir soal itu.
AI sebagai Teknologi Canggih Masa Depan, Iwan Fals Ingin Belajar 'Masalahnya Suka Lupa Password'
Dalam video di saluran YouTube Armand Maulana, Iwan diajak berbincang soal teknologi AI. "Kalau mas Iwan ngikutin AI? Nah itu gimana pendapat mas Iwan yang lagu bisa gampang aja dibuat," tanya suami Dewi Gita itu.
Ada sesuatu kekhawatiran dari Iwan dengan kecanggihan teknologi saat ini. Di mana orang nantinya akan semakin malas bermain musik lantaran teknologi AI sudah mampu menciptakan lagu dengan mudah dan banyak hanya dalam waktu singkat.
"Karena terlalu gampang takutnya orang males main musik. Sekolah musik gimana nasibnya? Nanti pemain musik, penyanyi gimana nasibnya? Sepuluh detik jaadi musik kan? Jadi penyair-penyair males juga," kata Iwan.
"Udah itu aja, ngapain. Takutnya orang, banyak takutnya jadi. Saya gak perlu keras-keras latihan, orang pakai handphone udah bisa musik. Bagus lagi, nyanyinya bagus, gak perlu latihan," sambung dia.
Namun Iwan percaya jika karya yang diciptakan sendiri tanpa AI mampu memberikan rasa yang lebih sehingga mampu menyentuh hati penikmat musiknya. "Saya gak takut, bagaimana pun Armand nyanyi natural," kata Iwan.
"Saya natural nyanyi bisa mengeluarkan air mata, bisa seneng. Itu kan robot, tapi jago-jago udah kayak orang," sambung pelantun tembang 'Yang Terlupakan', 'Tikus Tikus Kantor', dan 'Galang Rambu Anarki' itu.
Iwan lantas ditanya apakah ia tertarik untuk mempelajari teknologi AI. Ia pun menjawab dengan sederhana yang membuat Armand tertawa. Di usianya yang sudah 62 tahun, Iwan kerap kali lupa dengan kata sandi akun pribadinya.
"Kemarin saya bilang ingin pelajari juga AI itu. Masalahnya saya sama password lupa," ungkap pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 itu.
"Udah gitu gua tanya sama anak gua, 'Gimana caranya', 'Gak mau,gak mau'. Gak mau ngajarin juga. Begitu dikasih tahu, password juga saya lupa yang pegang anak. Mau ngikutin teknologi tapi," sambung dia.