Cerita Jordi Onsu Pantang Makan Daging Babi Malah Sering Disangka Mualaf
Sejak kecil, Jordi Onsu telah menjalani keputusan untuk tidak mengonsumsi daging yang dianggap haram dalam agama Islam.
Setiap individu memiliki alasan tersendiri dalam memilih untuk mengonsumsi atau menghindari makanan tertentu, seperti daging babi. Hal ini juga berlaku bagi Jordi Onsu, yang memilih untuk tidak mengonsumsi daging babi meskipun dalam ajarannya diperbolehkan.
Kebiasaan ini sering kali membuatnya dicurigai sebagai seorang mualaf, padahal keputusan tersebut telah diambilnya sejak kecil. Menurut Jordi, keputusan untuk menghindari daging yang dianggap haram dalam Islam ini dipengaruhi oleh ajaran dari ibunya yang sejak dini melarang penggunaan peralatan rumah tangga yang bersentuhan dengan daging babi.
- Momen Mayjen Djon Afriandi Bakar Semangat Prajurit, Bangga jadi Kopassus Langsung Digendong Anak Buah
- Kisah Seorang Wanita Mualaf Berawal dari Ingin Makan Mi
- Aturan Baru Makanan dan Minuman Siap Saji Bisa Kena Cukai, Dirjen Bea Cukai Masih Tunggu Kajian
- Mengenal Ayam Ingkung, Kuliner Legendaris Khas Jawa Sudah Ada Jauh sebelum Masuknya Islam
“Di rumah, bokap gue nggak boleh makan-makanan yang mengandung babi pakai peralatan rumah. Jadi lu bayangin bapak gue kalo mau makan bebong di rumah dulu, itu dia tuh pakai kertas nasi, nggak boleh pakai piring kata nyokap gue,” ungkapnya dalam tayangan di akun Youtube miliknya, 'Jordi Onsu' pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Jordi mengikuti jejak ibunya dan secara alami merasa jijik terhadap daging tersebut. Kebiasaan ini terus berlanjut hingga ia dewasa. Meskipun ia mengakui hal ini tidak selalu berkaitan dengan kepercayaan agama, melainkan lebih kepada preferensi pribadi.
Saat berlibur ke luar negeri, Jordi tetap memilih untuk tidak makan babi dan makanan laut. Ia lebih memilih makanan yang dianggapnya lebih aman, seperti ayam dan masakan khas Indonesia.
Jordi menyatakan ini merupakan bagian dari kebiasaan yang telah menjadi bagian dari dirinya. Saat bepergian, ia cenderung mencari makanan yang sesuai dengan preferensinya agar merasa nyaman. Mengenai batasan toleransi dalam agama, Jordi menegaskan prinsip yang merujuk pada konsep Lakum dinukum waliyadin, yang berarti untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Baginya, batasan pertama toleransi saling mengingatkan tanpa menghakimi atau memaksakan.
"Lakum dinukum waliyadin, yang artinya, untukmu agamamu, untukku agamaku itu adalah batas toleransi yang pertama. Mengingatkan boleh, tapi tidak menghakimi kemudian,” ucap pria berusia 31 tahun ini.
Jordi memiliki ketertarikan untuk mempelajari agama yang berbeda
Jordi mengamati teman-teman yang melakukan perubahan signifikan dalam hidup mereka seringkali menghadapi kesulitan dalam bersikap toleran.Terutama ketika mereka terlalu memaksakan pandangan agama kepada orang lain.
Menurutnya, sikap seperti itu tidak mencerminkan kebijaksanaan. Ia menekankan pentingnya memiliki toleransi yang baik, menjaga norma-norma yang ada, serta menghormati pilihan dan kepercayaan orang lain. Jordi juga mengungkapkan ketertarikan untuk mempelajari agama lain, meskipun hanya sebatas pengetahuan dasar.
Ketika ditanya mengenai pandangan orang lain yang menganggapnya sebagai seorang mualaf, Jordi menjawab dengan tenang. Ia menegaskan keyakinannya bukanlah untuk konsumsi publik atau sekadar label sosial.
"Nggak ada masalah, biarin aja, tetap dengan keyakinan dan apa yang gue percaya, apa yang gue jalani sekarang. Keyakinan gue ini bukan untuk sosial media gue bandrol gue agamanya apa, dan bukan untuk mencari perhatian publik," tegasnya.
Selain itu, Jordi juga mengacu pada ajaran ayahnya yang menekankan berbagi tidak harus ditujukan pada satu tempat tertentu saja. Prinsip ini ia terapkan dalam menjalankan keyakinannya, yang menurutnya adalah tentang hubungan yang pribadi dan mendalam dengan Tuhan, bukan untuk konsumsi publik.
Happy Asmara Pernah Makan Daging Babi
Berbeda dengan Jordi Onsu yang tidak pernah menyentuh daging babi, pedangdut Happy Asmara baru-baru ini mengalami insiden saat siaran langsung di akun TikTok-nya. Tanpa sengaja Happy Asmara mengonsumsi daging babi. Sebelum menyantap, Happy tampak memastikan daging yang akan dimakannya adalah daging sapi.
"Empuk nih dagingnya," ucapnya dalam video tersebut.
Namun, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah ketika ia membaca komentar yang menyebutkan daging tersebut adalah daging babi. Ia langsung menghentikan kunyahannya dan bergegas ke toilet untuk mengeluarkan makanan itu.
Happy pun mengungkapkan, "Tulisannya beef," dan menambahkan, "Rasanya tenggorokanku kayak enggak rela. Tulisannya gini, enggak ada bahasa Inggrisnya."
Meskipun sempat panik, ia mengakui daging babi memiliki rasa yang enak.
"Enggak apa-apa, (yang) penting doyan, (yang) penting enggak sengaja," katanya.
Diketahui bahwa daging babi haram bagi umat Islam. Namun, jika hal itu terjadi tanpa disengaja, maka itu bukanlah tindakan yang dianggap berdosa, sebagaimana dilansir NU Online pada Kamis (3/10). Dalam penjelasannya, jika seseorang terlanjur memakan daging babi, ia perlu melakukan penyucian diri.