Ibu-ibu pendemo film SOEKARNO tahunya diajak dangdutan
Selain menerima sejumlah uang dari koordinator demonstrasi, ternyata ibu-ibu yang ikut berdemo menentang penayangan film SOEKARNO di bioskop diiming-imingi untuk 'dangdutan'.
Selain menerima sejumlah uang dari koordinator demonstrasi, ternyata ibu-ibu yang ikut berdemo menentang penayangan film SOEKARNO di bioskop diiming-imingi untuk 'dangdutan'. Hal tersebut diakui oleh seorang ibu-ibu yang datang bersama rombongannya.
Bahkan ia mengajak anak-anaknya yang saat ini kebetulan sedang liburan sekolah. "Tahu katanya mau diajakin nonton dangdut di Gelora Bung Karno. Ga tahu ini malah ke sini," kata seorang ibu di depan XXI Planet Hollywood, Jakarta Selatan (24/12).
-
Kapan Presiden Soekarno berorasi di bioskop Garuda Theatre? Dilansir dari kanal Liputan6.com, waktu itu Presiden Soekarno pernah menggunakan gedung bioskop bernama Garuda Theatre sebagai panggung untuknya berorasi di depan khalayak banyak.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Apa yang membuat Brigjen Soepardjo kecewa terhadap reaksi Presiden Sukarno? Namun respon Bung Karno tak sesuai harapan Soepardjo dan Kelompok G30S. Mereka malah diperintahkan untuk berhenti. Soepardjo Langsung Lemas: Kita Sudah Kalah, katanya.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang membuat Presiden Soeharto terharu saat berpisah dengan Kamin? Waktu bersalaman dengan Kamin saya mesti menundukkan muka. Terharu meninggalkannya," kata Soeharto.
-
Mengapa Soe Hok Gie sangat kritis terhadap pemerintahan Soekarno? Ia dikenal sebagai orang yang paling vokal mengkritik kinerja pemerintahan era Soekarno, yang menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin yang dianggap sebagai kemunafikan dan kepicikan.
"Makanya nih ngajak anak-anak, mumpung libur sekolah," lanjutnya.
Sebagian besar ibu-ibu pun tak tahu tentang demonstrasi yang mereka ikuti. Bahkan tentang film pun mereka nyata-nyata tidak mengetahui.
"Nggak. Nggak tau saya mah. Ke sini mah ikut-ikutan aja," tutur seorang ibu dari Jakarta Timur.
"Saya mah liat di TV doang. Saya belum nonton, soalnya kan belum beredar. Saya mah ga tahu, saya liat di TV aja," tandas seorang ibu dari Cakung, Jakarta Timur.
(kpl/ato/phi)
(mdk/kln)