Pengakuan Menyedihkan Dara The Virgin Jadi Sandwich Generation, Harta Benda Ludes Dijual Keluarga
Dara The Virgin membuat pengakuan menyedihkan tentang kehidupannya menjadi sandwich generation.
Pikul Tanggung Jawab Besar
Dara Rizki Ruhiana, vokalis band The Virgin, baru-baru ini membagikan cerita hidupnya yang sangat menginspirasi. Sejak berusia 16 tahun, ia sudah terjebak dalam peran sebagai generasi sandwich, di mana ia harus memikul tanggung jawab finansial keluarga meski usianya masih belia. Kisahnya menjadi cermin bagi banyak orang yang menghadapi tantangan serupa di tengah kehidupan yang penuh liku.
Menurut Brilio.net, kisah sedih Dara dimulai saat orang tuanya memutuskan untuk berpisah dan membentuk keluarga baru masing-masing. Di tengah situasi ini, adiknya sudah menikah dan membangun kehidupannya sendiri, meninggalkan Dara dalam keadaan terasing dan berjuang sendirian menghadapi segala tantangan hidup. Perasaan kesepian dan kehilangan itu semakin mendalam, membuatnya harus berusaha lebih keras untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.
Banyak Keluarga
Walaupun Dara telah berusaha menerima kondisi keluarganya dengan lapang dada, ia tak bisa menutupi rasa kecewa yang mendalam terhadap perilaku keluarganya. Keikhlasan hatinya seolah teruji oleh tindakan-tindakan yang tidak sesuai harapannya, membuatnya merenung tentang arti sejati dari keluarga.
"Soalnya aku dari (usia) 16 tahun ya kak Rosie, mama udah punya keluarga lagi, papa juga udah, adek juga udah, cuma yang aku nggak habis pikir itu, aku ikhlas ya kak, buat keluarga aku ikhlas banget cuman dari keluarga sendiri gitu," jelas Dara.
Kecewa Besar
Kekecewaan Dara semakin membekas ketika ia menyadari bahwa semua aset yang ia kumpulkan sejak usia 16 tahun telah dijual tanpa sepengetahuannya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2017, saat ia tengah merencanakan untuk menjual sawahnya. Betapa hancurnya hati Dara mengetahui bahwa jerih payahnya selama bertahun-tahun lenyap begitu saja.
"Ternyata ya udah dijual semuanya," imbuhnya.
Dara merasa hancur ketika semua usaha dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun sirna dalam sekejap. Setiap tetes keringat dan harapan yang telah ia tanam seolah menguap begitu saja, meninggalkan rasa pahit yang sulit dihapus. Kini, ia harus berjuang kembali dari titik terendah.
"Jadi dari aku umur 16 tahun yang udah aku kumpulin udah ilang, semuanya ilang. Kaget. Harus mulai dari nol lagi," jelas Dara.
Ikhlas
Meski hatinya terluka, Dara bertekad untuk tetap tegar menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Ia memahami bahwa rasa sakit adalah bagian dari kehidupan yang tak bisa dihindari, namun ia berusaha untuk mengikhlaskan segalanya dengan penuh lapang dada. Kesadaran ini membantunya untuk tetap melangkah maju meskipun cobaan datang silih berganti.
"Sebenernya sakit sih, ikhlas, cuma ya namanya manusia ya, seikhlas-ikhlasnya pasti sakit hati," ungkap dia.
Sikap ikhlas yang dimiliki Dara telah membawa perubahan yang signifikan dalam hidupnya. Setelah ia belajar menerima segala keadaan yang ada, ia merasakan seolah pintu rezeki mulai terbuka lebar. Keberanian untuk merelakan dan bersyukur membuatnya semakin optimis menghadapi masa depan.
"Ketika aku udah ikhlas, itu kebuka semua pintu rezekinya. Ada aja rezeki kak," jelasnya.