SBY sempat stres bukunya terlalu tebal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku stres setelah mengetahui buku terbarunya bertajuk SELALU ADA PILIHAN berjumlah 800 halaman.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku stres setelah mengetahui buku terbarunya bertajuk SELALU ADA PILIHAN memiliki lebih dari 800 halaman. SBY khawatir banyak sahabat yang enggan membaca lantaran bukunya terlalu tebal.
"Terus terang buku ini sangat tebal. Saya sampai stres karena buku ini sangat tebal. Ditakutkan sahabat-sahabat jadi enggan membacanya," ungkap SBY di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (17/1) malam.
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Lukisan apa yang diberikan SBY kepada Prabowo? SBY menjelaskan, lukisan laut ombak yang menghantam batu itu dia beri judul 'standing firm like rocks'. Dia menyebutkan, lukisan tersebut sebagai gambaran agae Prabowo dalam memimpin Indonesia nanti dapat kuat dan kokoh.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Kapan SBY diberi hadiah? Dalam kesempatan tersebut, SBY di lokasi turut mendapat hadiah lantaran bertepatan dengan momen peringatan ulang tahun mendiang istri, Ani Yudhoyono.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Kenapa SBY memilih melukis pemandangan alam? Hal ini sedikit bersifat filosofis; di dunia ini terdapat banyak permasalahan. Namun, ingatlah bahwa Tuhan mempersembahkan keindahan alam kepada kita. Di tengah hiruk-pikuk dunia, saya memilih untuk menikmati keindahan alam, karena di sana terdapat ketenangan.
Presiden menambahkan, meski cukup tebal namun gaya bahasa dikemas secara ringan. Hal tersebut terungkap dari mereka yang telah membaca.
"Tapi yang sudah membaca mengaku jangan takut, karena bahasanya ringan," sambungnya.
Sebagaimana judul yang diusung, SBY tak akan memaksa semua orang membaca seluruh halaman bukunya. Ia pun membebaskan memilih konten mana ingin dikonsumsi.
"Sebagaimana judul bukunya, SELALU ADA PILIHAN, semua selalu punya pilihan, mau baca atau tidak. Atau bahkan membaca setengahnya, itu silahkan," tandasnya. (kpl/tov/dis/sjw)
(mdk/kln)