CEK FAKTA: 4 Ton Telur Bansos Membusuk di Gudang Bulog Garut, Ini Faktanya
Klaim 4 ton telur bansos Pemprov Jabar yang busuk, faktanya ada 1,2 ton telur busuk. Barang yang sudah tidak layak sudah dilakukan pergantian kembali.
Beredar informasi yang menyebutkan empat ton telur bansos dampak dari pandemi virus corona Covid-19 Pemprov Jawa Barat membusuk di gudang penyimpanan Bulog Garut beredari di media sosial.
Telur sebanyak 4 ton membusuk lantaran tidak didistribukan ke warga yaag terdampak virus corona. Informasi diunggah akun Facebook Jasmine Greentea II pada 11 Mei 2020.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mengetahui informasi yang benar terkait bansos dan judi online? Kesimpulan Pemerintah bagikan bansos melalui situs judi online adalah tidak benar alias hoaks.Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Apa ciri khas orang yang suka memutar balikan fakta? Orang yang suka memutar balikan fakta sering kali mengubah versi cerita mereka. Setiap kali mereka berbicara, rincian atau konteks cerita bisa berbeda, tergantung pada situasi atau siapa yang mendengarnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari tanggung jawab atau menyembunyikan kebenaran.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa bedanya fakta dan opini? Fakta dan opini merupakan dua hal yang sering dikaitkan satu sama lain. Dua kata ini sering kali disebut dalam berita, berbagai macam buku, hingga jurnal penelitian. Bukan hanya itu, fakta dan opini juga sering dibahas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai topik.Dalam hal ini, fakta dan opini adalah dua hal yang berbeda, bahkan saling bertolak belakang.
Akun Facebook Jasmine Greentea II menggunggah foto tangkap layar dari sebuah artikel berjudul "4 Ton Telur Bansos Pemprov Membusuk, DPRD Jabar: Pemprov Jabar Ceroboh", unggahan tersebut dilengkapi dengan narasi sebagai berikut:
Facebook/Jasmine Greentea II
Bantuan sembako berupa beras, mie instan, telur, vitamin, minyak sayur, gula, dan terigu, masih tertahan di gudang Bulog Garut. Karena terlalu lama tersimpan di gudang dan tak didistribusikan, setidaknya empat ton telur membusuk dan harus diganti dengan yang baru. Sementara proses pendistribusian belum bisa dipastikan waktunya.
Terkait hal itu, Anggota DPRD Jawa Barat, Fraksi Partai Golkar, Edi Rusyandi mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Alih-alih bantuan yang tersedia dapat meringankan beban warga terdampak Covid-19, justru menurut Edi bantuan tersebut malah tidak bermanfaat
https://www.fixindonesia.com/4-ton-telur-bansos-pemprov-membusuk-dprd-jabar-pemprov-jabar-ceroboh/
Penelusuran
Cek Fakta Merdeka.com menelusuri informasi terkait 4 ton telur bansos Pemprov Jabar busuk di gudang penyimpanan Bulog Garut. Dalam artikel Merdeka.com berjudul "Pemprov Jabar Pastikan Kualitas Bantuan Pangan Terjaga" yang dimuat pada 11 Mei 2020, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membantah informasi mengenai bantuan pangan berupa empat ton telur dalam kondisi busuk.
Meski demikian, manajemen distribusi bantuan akan terus dievaluasi untuk memastikan kualitas pangan terjaga hingga sampai ke masyarakat. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Ahmad mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak Bulog Garut mengenai kabar telur busuk tersebut.
"Jadi empat ton pernah dikirim ke garut, namun Pemerintah Kabupaten Garut belum siap menyalurkan karena data penerima bantuan masih diolah. Sehingga, Bulog mendistribusikan ke daerah lain, ke Tasikmalaya yang sudah siap salur. Jadi, empat ton busuk itu tidak benar," katanya melalui siaran pers daring, Senin (11/5).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, sudah menginstruksikan penanggungjawab harus bisa memastikan telur dan sembako yang menjadi bagian bantuan sosial non tunai provinsi berkualitas.
"Kalau ternyata bermasalah yang datang di gudang, tolong perbaiki manajemen gudangnya. Kalau bermasalah di manajemen waktu," tegasnya.
Artikel CNNIndonesia berjudul "Pemprov Jabar Bantah Telur Bansos di Gudang Bulog Garut Busuk". Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Mohammad Arifin Soedjayana membantah kabar stok telur bantuan sosial (bansos) provinsi terancam membusuk di Gudang Bulog Garut karena tak kunjung didistribusikan
Arifin yang juga menjabat Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menyatakan telur bansos provinsi yang berada di Gudang Bulog Garut sudah diredistribusi ke kabupaten/kota lain. Hal tersebut dilakukan karena pendistribusian bansos provinsi di Kabupaten Garut ditunda.
"Kami sudah mengirim telur pada 27 April 2020 sebanyak empat ton. Karena kondisi di Kabupaten Garut masih kurang kondusif, telur tersebut telah diredistribusi ke kabupaten/kota lain. Dan pada 29 April 2020, stok telur di Gudang Bulog Garut sudah diredistribusi ke tempat lain," kata Arifin, Senin (11/5).
Hasil penelusuran lain Kepala Bulog Garut, Herman Taryana mengatakan, adanya komoditi pasokan sembako yang kondisinya membusuk, lebih disebabkan terlambatnya pendistribusian. "Memang kendalanya adalah lambatnya pendistribusian, ada komoditi yang sudah membusuk, seperti telur. Dari 4 ton kini kondisi yang busuk hanya 1,2 ton. Barang yang sudah tidak layak sudah dilakukan pergantian kembali," ucapnya.
Ia menuturkan, keterlambatan pendistribusian juga lebih disebabkan masih kacaunya data calon penerima. Yang mana banyak masyarakat yang sudah meninggal dunia masih tercatat sebagai penerima bantuan.
"Memang data penerima yang menjadi kendala lainnya. Ada data yang sudah meninggal dunia masih tercatat sebagai penerima," katanya.
Herman mengaku, selaku penyedia barang dalam bantuan gubernur, sempat kebingungan dengan adanya komoditi yang sudah membusuk. "Siapa yang akan bertanggung jawab dalam mengganti komoditi ini. Namun, sudah diganti dengan barang yang baru. Berbeda dengan komoditi lainnya masih kondisi bagus," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di galamedianews.com, berjudul "Bantuan Gubernur Hanya 1,2 Ton Telur yang Busuk dan Sudah diganti" dimuat pada 10 Mei 2020.
Sementara itu Mafindo sudah memita maaf terkait telur busuk bantuan dari Pemprov Jabar bukan hoaks. Dalam ralat yang disampaikan melalui situs yang sama, pada tanggal 21 Mei 2020, informasi tentang keberadaan telur busuk diakui benar adanya, berdasarkan jejak digital keterangan Kepala Bulog Garut Herman Taryana yang juga dimuat beberapa media.
Selanjutnya ramainya kabar soal adanya telur Bantuan Gubernur (Bangub) untuk korban terdampak covid-19 yang membusuk, membuat beberapa pihak saling tuding dan lempar tanggungjawab. Bahkan belakangan ramai-ramai membantahnya, dan secara sepihak menuduh informasi yang bersumber dari Fix Indonesia salah.
Redaksi Fix Indonesia menyesalkan tuduhan yang hanya berdasarkan pada berita yang berisi narasi tunggal dari pemerintah. Redaksi Fix Indonesia menyatakan bahwa berita yang dibuat bukan berita tunggal. Namun ada beberapa berita lanjutan yang memuat tanggapan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Hanya saja, hanya satu berita saja yang ramai dibicarakan publik.
Kesimpulan
Klaim 4 ton telur bansos Pemprov Jabar yang busuk, faktanya ada 1,2 ton telur busuk. Barang yang sudah tidak layak sudah dilakukan pergantian kembali.
Catatan Redaksi:
Isi berita ini sudah diupdate pada Sabtu (23/5) setelah mendapat penjelasan dan informasi tambahan dari pihak redaksi Fix Indonesia.
(mdk/noe)