CEK FAKTA: Benarkah Gempa M 7,1 di Peru Bisa Picu Tsunami di Indonesia? Begini Penjelasan Ilmiahnya
BMKG mengatakan, gempa ini merupakan jenis kedalaman dangkal.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa ini berpotensi menimbulkan guncangan dengan skala intensitas VII-VII MMI.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
CEK FAKTA: Benarkah Gempa M 7,1 di Peru Bisa Picu Tsunami di Indonesia? Begini Penjelasan Ilmiahnya
Gempa bumi dengan magnitudo 7,1 mengguncang Peru hari ini, Jumat (28/6) pukul 12.36 WIB.
Episenter gempa terletak di lepas pantai pada koordinat 15,81° LS 74,32° BB dengan kedalaman hiposenter 28 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, gempa ini merupakan jenis kedalaman dangkal.
“Gempa dipicu aktivitas subduksi Lempeng Nazca yang tersubduksi menunjam ke bawah Lempeng Amerika Selatan, dengan mekanisme sesar naik (thrust fault),” kata Daryono.
- Rawan Terjadi Gempa Megathrust dan Tsunami Besar, Ini Fakta Sejarah Gempa Bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Penjelasan BMKG Pemicu Gempa Magnitudo 6 di Maluku
- VIDEO: Cerita WNI di Jepang Ungkap Fakta Mencekam Gempa Dahsyat M 7,6 hingga Picu Tsunami
- Gempa Dahsyat M 7,4 Picu Tsunami di Jepang, Indonesia Terdampak?
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa ini berpotensi menimbulkan guncangan dengan skala intensitas VII-VII MMI (Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat) di Atiquipa, Peru.
Hingga saat ini, dilaporkan beberapa orang terluka dan terjadi kerusakan ringan hingga moderat.
Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan informasi awal bahwa gempa ini berpotensi tsunami dengan ketinggian 1 – 3 meter di Peru.
Tsunami kecil tercatat di Tidegauge Chala Arequipa dengan tinggi 0,2 m. Pada pukul 13.46 WIB, PTWC mengakhiri peringatan dini tsunami untuk wilayah Peru.
Picu Tsunami di Peru
Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh BMKG, gempa Peru ini tidak menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak percaya dengan berita bohong (hoaks) atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.