CEK FAKTA: Hoaks Hacker Akan Meretas Situs Milik Indonesia
Informasi hacker akan meretas situs-situs milik Indonesia adalah hoaks. Tidak ditemukan informasi resmi terkait hal tersebut
Informasi hacker akan meretas situs-situs milik Indonesia beredar di media sosial. Informasi itu ditulis dalam sebuah artikel berjudul "Seorang Hacker Menggemparkan Setelah Menyatakan Jika Dirinya Akan Meretas Ratusan Website Milik Indonesia". Judul artikel itu mencatut nama kompas.com.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
"Seorang hacker berinisial J kembali hebohkan publik karena pernyataannya bahwa dirinya akan meretas duit sebanyak 11 trilyun di bank SWISS Berikut Informasinya;"
Penelusuran
Dari penelusuran merdeka.com, tidak ditemukan artikel kompas.com berjudul "Seorang Hacker Menggemparkan Setelah Menyatakan Jika Dirinya Akan Meretas Ratusan Website Milik Indonesia".
Dalam artikel turnbackhoax berjudul "[SALAH] “Seseorang Hacker Menggemparkan Setelah Menyatakan Jika Dirinya Akan Meretas Website Milik Indonesia”" pada 18 Februari 2021, dijelaskan bahwa judul berita yang diunggah kompas.com berbeda dengan judul yang beredar di media sosial Facebook.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan artikel Kompas.com dengan judul seperti pada unggahan gambar tersebut. Namun ditemukan artikel Kompas.com dengan tanggal dan waktu unggahan yang sama, yakni pada artikel yang berjudul “Murfi Sembako Meninggal Dunia karena Sakit Jantung hingga Ucapan Duka Sahabat” diunggah pada 30 Januari 2021, pukul 07.08 WIB.
Pada indeks berita Kompas.com, artikel yang dimuat pada waktu itu terkait berita duka cita. Artikel itu satu-satunya yang dimuat pada 07.08 WIB.
Kesimpulan
Informasi hacker akan meretas situs-situs milik Indonesia adalah hoaks. Tidak ditemukan informasi resmi terkait hal tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)