CEK FAKTA: Kabar Hoaks Biarawati di Samarinda Meninggal karena Corona
Informasi adanya biarawati berinisial MR, yang menjadi pasien salah satu rumah sakit swasta dan meninggal akibat positif corona (Covid-19), bikin heboh warga Samarinda. Kabar itu dipastikan tidak benar. Dari hasil tes, pasien bersangkutan meninggal bukan karena terjangkit Covid-19.
Informasi adanya biarawati berinisial MR, yang menjadi pasien salah satu rumah sakit swasta dan meninggal akibat positif corona (Covid-19), bikin heboh warga Samarinda. Kabar itu dipastikan tidak benar. Dari hasil tes, pasien bersangkutan meninggal bukan karena terjangkit Covid-19.
Informasi itu beredar sejak Minggu (5/4) malam, sampai pagi ini tadi. Warga sempat dibuat resah kabar itu. Apalagi, rumah sakit swasta yang menjadi tempat perawatan biarawati itu cukup terkenal di Samarinda.
-
Siapa yang menyatakan bahwa tengkorak raksasa di Sri Lanka adalah hoaks? Melansir dari situs cek fakta Sri Lanka, factcrescendo.com, setelah dilakukan penyelidikan, juru bicara Departemen Arkeologi Sri Lanka menyangkal adanya pengetahuan atau bukti tentang penemuan tengkorak raksasa di Gua Pahiyangala.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa yang berperan sebagai "Gatotkaca" dalam melawan hoaks di Sukoharjo? Di baliknya ada seorang pria bernama Agus Widanarko (41) yang mengenakan kostum Gatotkaca itu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
"Bahwa kabar beredar, ada dugaan salah satu biarawati M, dikabarkan menderita Covid-19, berita itu tidak benar," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda dr Osa Rafshodia dalam keterangan pers melalui video conference, Selasa (7/4).
Osa menerangkan, dari riwayat perjalanan, memang biarawati M, usai dari Jakarta sebagai daerah terjangkit, dan menjadi tempat terjadinya penularan transmisi lokal.
Pasien itu kemudian melapor ke Call Center 112 Samarinda, dan dirawat di rumah sakit swasta hingga meninggal Minggu (5/4). Dinkes Samarinda melakukan rapid test.
"Hasil rapid test hasilnya negatif Covid-19. Kemudian swab kami kirim ke laboratorium PCR, hari Senin (6/4) hasilnya keluar dan hasilnya juga negatif. Dipastikan bahwa yang bersangkutan tidak menderita Covid-19," ujar Osa.
Ditanya lebih jauh, hasil pemeriksaan swab begitu cepat bisa diperoleh Dinkes Samarinda, Osa pun punya jawabannya. "Pemkot Samarinda meminta prioritas, sehingga hasil swab diketahui negatif," terang Osa.
Diketahui, meski pasien bersangkutan akhirnya diketahui meninggal dan proses pemakaman mengacu SOP Covid-19, Osa kembali memastikan yang bersangkutan bukan pasien Corona. "Pasien ODP dan PDP-pun, belum tentu Covid-19. Terbukti, di Kota Samarinda ada 9 hasil lab negatif Covid-19," demikian Osa.
(mdk/cob)