Polisi Ringkus Penyebar Hoaks Rekaman Forkopimda Batubara Dukung Prabowo-Gibran
Polisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Polisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Batubara mendukung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Polisi Ringkus Penyebar Hoaks Rekaman Forkopimda Batubara Dukung Prabowo-Gibran
"Benar, bahwasanya proses penangkapan telah dilakukan oleh Dirtipidsiber Polri," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (19/1).
Trunoyudo menyebut pelaku baru ditangkap pagi ini. Kendati demikian, ia belum dapat menyampaikan perihal motif pelaku menyebar rekaman suara hoaks tersebut.
"Jadi secara simultan baru pagi ini dilakukan serangkaian tindakan penyidikan melalui upaya penangkapan, tentu kita masih secara simultan dan berkesinambungan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya," jelas dia.
Dalam unggahan akun X alias Twitter pemilik akun @David_Wijaya03 menyebutkan pelaku merupakan seorang influencer bernama Palti Hutabarat atau pemilik akun @Paltiwest. Terlihat pelaku yang mengenakan kaus hitam dan berkacamata sedang melakukan berbicara dengan seorang penyidik.
Sebelumnya, rekaman suara yang diduga dilakukan sejumlah pejabat daerah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) bernarasikan dukungan untuk capres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial.
Dalam unggahan akun Tiktok @nasionalcorruption bocoran suara itu diduga Dandim, Bupati, Kapolres sampai Kajari Batubara yang mendukung Capres nomor urut 02.
"Bocor, rekaman perbincangan antara Dandim Bupati, Kapolres dan Kajari di Batubara," tulis caption dalam akun tersebut.
Dalam rekaman terdengar perbincangan sejumlah orang yang pada intinya agar masing-masing kepala desa memenangkan Capres 02 dalam Pilpres 2024.
"Ya per kecamatan aja tuh ya tambah-tambah lah. Jadi untuk kepala desa ini langsung aja kita diarahkan ke 02 judul yang pertama. Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita alasan apa pun. Menangkan kosong dua di desa masing-masing," ucap seseorang dalam rekaman tersebut.
Selanjutnya terdengar perbincangan perihal penggunaan dana desa senilai Rp100.000 untuk dikirim ke masing-masing desa. Bahkan para pejabat juga disebutkan, mulai dari penjabat bupati, kapolres hingga kajari.
"Terkait masalah peluru itu masih diupayakan dengan izin supaya sebelum pilpres keluar. Dengan catatan 100.000 dikeluarkan uang dari situ dari Dana desa tu, 50 dikirim ke sana untuk mereka pergunakan apalah serangan sama mereka," kata pria itu.
"Itu ada penggunanya Pj di situ kapolres di situ, dandim di situ, Kejari di situ penggunaannya itu. Penggunaan untuk pilpres," sambungnya
Pria tersebut bahkan menegaskan nantinya tidak akan ada pemeriksaan bagi pejabat-pejabat yang mendukung paslon 02. Dengan catatan telah berkomitmen.
"Jadi yang 50 tinggal di desa dan ini macam tahun lalu lah. Kan udah tau-tau lah itu senior kan dan ini mudah-mudahan tidak ada pemeriksaan terkait 2024. Karena itu sudah komitmen tadi tidak ada pemeriksaan tapi dengan catatan kita pun harus komitmen juga lah," tegasnya.