CEK FAKTA: Penjelasan Modus Penipuan Salah Kirim Pulsa
Informasi itu menyebutkan bahwa penipu beralasan salah mengirim pulsa. Kemudian penipu meminta korban untuk mengirim kembali pulsa tersebut
Informasi penipuan modus salah kirim pulsa beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa penipu beralasan salah mengirim pulsa. Kemudian penipu meminta korban untuk mengirim kembali pulsa tersebut.
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Kapan WhatsApp merilis fitur edit pesan? Terbaru, pada Mei 2023 lalu WhatsApp telah merilis fitur edit pesan.
-
Di mana fitur ini ditemukan dalam pembaruan WhatsApp? Menurut laporan, fitur ini berada dalam pembaruan terbaru WhatsApp beta untuk Android (versi 2.23.25.19).
-
Apa jenis penipuan yang banyak terjadi di WhatsApp dan Telegram? Penipuan yang memanfaatkan pencari kerja ternyata begitu massif. Mereka menghalalkan beragam cara untuk menipu korbannya. Seringnya untuk menjangkau korbannya, mereka menggunakan WhatsApp dan Telegram. Penipuan yang dijuluki ‘Webwyrm’ ini disebut telah berdampak pada lebih dari 100 ribu korban dan 1000 perusahaan di dunia.
turnbackhoax
“PENIPUAN MODEL BARU…..!!!
Modus’nya salah ngisi pulsa ke nomer kita, lalu dia ngirim cara untuk ngembali’in pulsa. Tapi sebenarnya yg dia kirim adalah format pengalihan DATA Kalo sampe kita tekan format itu maka Wassalam, semua panggilan dan sms masuk akan masuk ke hp si Penipu itu
termasuk VERIFIKASI aplikasi (WA,IG,FB TELEGRAM, KONGKOW MESSENGER, TOKEN BANK, dll) Maka Saya Ingatkan Agar
berhati-hatilah dengan Modus Baru Penipuan itu, Jika ada Pulsa nyasar ABAIKAN Saja, JGN pernah mau mengikuti saran/instruksi si Penipu itu utk mengembalikan pulsa. Biasanya dia ngisi pulsa’nya 50rb, terus dia minta untuk mengembalikan’nya Rp.40rb saja……!!!
Jika ada pulsa nyasar Biarkan saja anggap aja itu REZEKI yang TDK di sangka”. Jika dia ngeyel minta dibalikin pulsa’y, kirim manual saja lewat Mkios, jangan sekali” tekan FORMAT yang dikirim si Penipu yaaa…..? dari pada anda nanti kena musibah besar…..!!!
WASPADALAH……!!! dan……….>
Sebarkan Ke Semua Teman atau Grup yaah.”
Penelusuran
Penjelasan terkait modus salah isi pulsa, dijelaskan dalam artikel Tempo.co berjudul "Viral Penipuan Online Salah Isi Pulsa, WhatsApp: Jangan Sembarang Klik Tautan" pada 24 November 2020.
Menanggapi viralnya pesan yang memperingatkan pengguna mengenai modus penipuan online ‘salah isi pulsa’, WhatsApp mengimbau kepada para pengguna agar berhati-hati dan tidak sembarang mengklik tautan mencurigakan dari pengirim tak dikenal.
“Jangan membagikan One-Time Password (OTP) — kode verifikasi atau kata sandi, biasanya terdiri dari 6 digit karakter — ke siapa pun, apapun alasannya,” ujar perwakilan WhatsApp Indonesia melalui pesan pendek, Senin, 23 November 2020.
WhatsApp menyayangkan modus penipuan online kerap terjadi di platformnya dengan berbagai macam modus. “Apabila menerima pesan mencurigakan, WhatsApp juga mengimbau agar segera melaporkan dan memblokir nomor tersebut dengan fitur report yang tersedia,” tutur WhastApp.
Kemudian dalam artikel Tirto.id berjudul "Modus Penipuan Salah Mengirim Pulsa: Hoaks/Fakta?" pada 24 November 2020, juga dijelaskan bahwa ada sejumlah teknik penipuan di dunia maya.
Terkait pesan di atas, Tirto mengonfirmasinya kepada pakar teknologi informasi, Onno W. Purbo. Menurut Onno, informasi tersebut berisi salah satu teknik penipuan yang memang mungkin terjadi di dunia maya. Secara umum, teknik ini masuk dalam kategori teknik phising, social engineering, SMS penipuan dan beragam teknik penipuan lainnya.
Melalui email, Onno menerangkan bahwa calon korban akan diminta untuk mengklik kode URL, scan QR code, atau dengan trik lainnya lewat gambar. Penipuan ini sangat berbahaya karena dapat sampai mengambil data-data pribadi, isi buku telepon, dan data pribadi lainnya.
Menurut pakar teknologi yang baru meraih penghargaan Jonathan B Postel Service Awards tersebut, korban dari jenis penipuan SMS ini banyak sekali. Ia menuturkan, hampir setiap hari mendapat pengaduan seperti ini.
Korban juga kerap meminta tolong cara agar bisa mengembalikan uang atau akun media sosial mereka yang diretas. Padahal, menurut Onno, situasinya akan sulit jika akun media sosial sudah kena retas.
Onno menyarankan agar masyarakat jangan percaya dengan pesan-pesan tidak jelas yang memberi harapan tertentu seperti hadiah atau pulsa. Pengguna telepon genggam sebaiknya jangan klik link tertentu, terutama yang diberikan orang tak dikenal, secara sembarangan.
Ia juga menyarankan masyarakat agar mengedukasi diri terkait keamanan berinternet dan juga mitigasi keamanan digital.
Masyarakat juga bisa mencegah SMS penipuan dengan menginstall aplikasi “Truecaller” atau aplikasi “Clean Messaging: Block SMS Spam”. Truecaller merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna mengetahui siapa yang menghubungi mereka. Pengguna juga dapat memblokir nomor telepon tertentu jika dianggap spam.
Sementara Clean Messaging memungkinkan pengguna memblokir semua jenis SMS spam secara otomatis. Selain itu, kotak masuk SMS akan bersih dan rapi karena SMS spam akan masuk folder khusus spam. Aplikasi ini juga memungkinkan penguna untuk memblokir nomor tak dikenal, alpha numeric sender, dan juga provider.
Kesimpulan
Informasi modus penipuan salah kirim pulsa memang benar. Para pengguna agar berhati-hati dan tidak sembarang mengklik tautan mencurigakan dari pengirim tak dikenal.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)