CEK FAKTA: Salah Sebut Jumlah Korban Meninggal Akibat Corona di Bali
Akun Twitter @musniumar tak sengaja salah sebut jumlah korban virus corona di Indonesia. Kemudian dia mengklarifikasi cuitannya ini
Media sosial Twitter ramai karena unggahan @musniumar soal jumlah korban virus corona di Bali. Akun Twitter @musniumar menyebut 25 pasien di Bali wafat karena virus corona yang dikaitkan dalam portal media detik.com berjudul "Pasien Corona Kasus 25 Meninggal Dunia di RSUP Sanglah Bali".
Kita sedih serangan virus Corona mengganas sudah 25 pasien di Bali wafat.. Fak. Farmasi Univ. Ibnu Chaldun akan mlkkn kampanye pencegahan serangan virus Corona di 5 wilayah DKI. Kampanye pertama di Johar Baru 28 Maret 2020. Saat ini sdg koordinasi di DKI.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona tercatat 1 korban, yakni kasus 25. Berita ini juga dimuat di merdeka.com berjudul "Pasien Kasus 25 Positif Corona di Indonesia Meninggal Dunia" pada Rabu, 11 Maret 2020.
Juru Bicara Pemerintah Terkait Virus Corona Achmad Yurianto menyatakan satu pasien positif meninggal dunia. Pasien itu merupakan kasus 25 dan seorang perempuan warga negara asing.
"Tadi malam pukul 02.00 pasien nomor 25 meninggal dunia," kata Yuri saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Rabu (11/3).
Yuri melanjutkan, pasien kasus 25 masuk dalam keadaan sakit berat karena ada faktor diabetes, hipertensi, hipertiroid dan juga paru-paru.
"Juga sudah lama di derita perempuan 53 tahun dia WNA sejak awal sekarang dalam proses pengiriman ke negaranya," katanya.
Duta Besar asal WNA itu sudah mengetahui kabar duka tersebut. "Sedang mengirimkan dan sedang perawatan suaminya," katanya.
Media lain juga memuat berita tersebut, yakni detik.com berjudul "Pasien Corona Kasus 25 Meninggal Dunia di RSUP Sanglah Bali", pada Rabu, 11 Mar 2020.
Berikut isinya.
Pasien positif virus Corona kasus 25 ternyata meninggal di Bali. Warga negara asing perempuan berusia 53 tahun itu sempat dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar.
"Ya tadi pagi pukul 02.45 Wita saya mendapatkan informasi dari rumah sakit Sanglah bahwa salah satu pasien dalam pengawasan COVID-19 meninggal dunia pada pukul 02.45 Wita, ini adalah warga negara asing berjenis kelamin perempuan usianya 53 tahun," kata Sekda Bali Dewa Made Indra kepada wartawan di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (11/3/2020).
Kemudian akun Twitter @musniumar mengklarifikasi cuitannya terkait berita tersebut.
"Koreksi dan pembetulan yg meninggal pasien corona kasus 25 bukan 25 orang. Saya mohon maaf atas tweet yg salah. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan tsb mhttps://m.detik.com/news/berita/d-4934606/pasien-corona-kasus-25-meninggal-dunia-di-rsup-sanglah-bali".
Kesimpulan
Cuitan di akun Twitter @musniumar hanya disinformasi. Akun Twitter salah menyebut pernyataan terkait jumlah korban meninggal akibat virus corona di Bali.
(mdk/dan)