Menurut Gus Baha, Inilah Cara Sholat yang Benar Agar Diterima Allah SWT Berdasarkan Kitab Hikam
Gus Baha menjelaskan bahwa dalam kitab Hikam, jika seseorang dapat melaksanakan sholat, itu menunjukkan bahwa Allah SWT menginginkannya untuk berbuat baik.
Setelah melaksanakan sholat, kita sering kali merasa ragu tentang apakah ibadah kita diterima atau tidak. Perasaan pesimis ini sering kali menghantui pikiran kita.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), seorang ulama dari Nahdlatul Ulama Rembang, menjelaskan bahwa kita dapat mengatasi perasaan tersebut dengan mengadopsi sudut pandang yang dimiliki oleh para sufi.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat hajat dalam Islam? Sholat hajat merupakan salah satu salat sunnah yang dikerjakan oleh orang yang mempunyai keinginan. Sholat hajat ini dilakukan oleh seorang muslim yang sedang memiliki keinginan atau sebuah hajat.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Kenapa Sholat Tahajud sangat istimewa? Tahajud memiliki kedudukan yang sangat istimewa setelah sholat fardhu.
-
Mengapa kalimat zikir "Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim" begitu dicintai Allah? Dalam hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis, "Dua kalimat ringan dilisan, berat di timbangan, dan disukai yang Maha Pengasih (Ar Rahman) yaitu Subhanallah wabihamdihi dan Subhaanallahulazhiim." (HR. Bukhari)
-
Apa yang dimaksud dengan sholat tahajud? Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah bangun dari tidur, meskipun tidurnya hanya sebentar.
Memang tidak bisa dipungkiri, rasa khawatir dan berburuk sangka seperti ini sering kali muncul dalam diri kita. Terkadang, kita merasa perlu untuk bertanya-tanya, apakah sholat kita diterima oleh Allah SWT?, simak ulasan lengkapnya yang dilansir Merdeka.com, Senin(13/1/2025).
Cara yang Benar
Gus Baha mengingatkan kita untuk menumbuhkan rasa syukur kepada Allah saat melakukan takbiratul ihram. Hal ini penting karena menunjukkan bahwa Allah telah membuka hati kita untuk menjalankan ibadah sholat.
"Kalau anda sholat saya ajari, Allahu Akbar, ya Allah terima kasih sekali Engkau membuka pintu hati saya untuk melaksanakan sholat," ungkapnya dalam sebuah tayangan YouTube Short @MaharulizChanel, pada Minggu (12/01/2025).
Selain itu, Gus Baha juga merujuk pada kitab Hikam yang menjelaskan bahwa kemampuan seseorang untuk melaksanakan sholat merupakan tanda bahwa Allah SWT menginginkan mereka untuk berbuat baik.
Dalam konteks ini, keyakinan kita haruslah bahwa Allah SWT akan mengabulkan atau menerima ibadah sholat yang kita lakukan. "Makanya kata kitab Hikam, ketika Allah berarti menghendaki kamu kenal, buktinya kamu dikenalkan mampu mengatakan Allahu Akbar," tambahnya.
- Kisah Khofifah Pernah Bakar Surat Gus Dur, Setelah 20 Tahun Lebih Terungkap Alasannya
- Gus Baha Ungkap Rahasia Jarang Digigit Nyamuk, Buka Rahasia Kebesaran Allah di Baliknya
- Tata Cara Sholat Tasbih Nisfu Syaban, Niat, dan Keutamaannya
- Bacaan Sholat Lengkap dari Niat hingga Salam, Umat Islam Wajib Hafal
Ia juga menyatakan, "Ketika Allah membuka pintu hati kamu, meminta kepada Allah, berarti Allah membuka pintu ijabah atau qabul." Pemikiran ini merupakan pandangan dari para sufi yang meyakini bahwa Allah berhubungan dengan hamba-Nya sesuai prasangka mereka. "Itu cara berfikir orang-orang tasawuf karena berfikir Aku (Allah) sebagaimana prasangka hamba-Ku," tegasnya.
Empat Syarat Agar Sholat diterima Oleh Allah
Untuk memastikan shalat yang kita lakukan diterima oleh Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya, kita perlu memenuhi syarat-syarat sah shalat serta semua rukun-rukunnya.
Selain itu, ada juga syarat-syarat yang harus dipenuhi agar shalat kita dapat diterima. Tanpa memenuhi syarat-syarat tersebut, pahala dari shalat yang kita kerjakan tidak akan kita peroleh.
Dalam kitab Sullamut Taufiq, Syaikh Salim bin Abdullah Al-Hadhrami menjelaskan bahwa terdapat empat syarat yang harus dipenuhi agar shalat kita diterima oleh Allah.
Yang pertama adalah melakukan shalat dengan tujuan semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Ini berarti kita harus melaksanakan shalat dengan niat yang ikhlas, tanpa ada maksud lain.
Kedua, segala sesuatu yang kita konsumsi, pakaian yang kita kenakan, dan tempat yang kita gunakan untuk melaksanakan shalat haruslah halal. Jika salah satu dari ketiga hal ini tidak halal, maka shalat kita tidak akan diterima oleh Allah.
Ketiga, saat melaksanakan shalat, kita harus khusyuk. Ini berarti hati kita harus hadir dan sepenuhnya sadar bahwa kita sedang bermunajat kepada Allah.
Keempat, kita tidak boleh merasa ujub atau bangga atas shalat yang kita lakukan. Jika kita mampu melaksanakan shalat, seharusnya kita hanya bersyukur kepada Allah. Rasa ujub atau keinginan untuk mendapatkan pujian dapat mengakibatkan shalat kita tidak diterima oleh Allah.
Syaikh Salim bin Abdullah Al-Hadhrami menegaskan dalam kitab Sullamut Taufiq bahwa, Disyaratkan beserta syarat dan rukun yang telah disebutkan agar shalat diterima oleh Allah shalat karena bertujuan menyembah kepada Allah semata, makanan, pakaian, dan tempat shalat harus halal, hatinya hadir dalam shalat dan tidak ada yang dipikirkan kecuali bacaan shalat, dan tidak boleh ujub dengan shalat.