80 Lebih Warga Sipil di Ethiopia Tewas Dibantai, Termasuk Anak Dua Tahun
Pada 23 Desember 2020, sebanyak 207 orang tewas hanya dalam satu serangan.
Lebih dari 80 warga sipil di Ethiopia barat, termasuk seorang anak berusia dua tahun, dibunuh dalam serangan terbaru, menurut Komisi HAM Ethiopia (EHRC).
Juru bicara dan penasihat senior EHRC, Aaron Maasho, menyampaikan kepada Aljazeera, pembantaian itu terjadi pada Selasa (12/1) antara pukul 05.00-07.00 di wilayah Benishangul-Gumuz, yang merupakan perbatasan Sudan dan Sudan Selatan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
"Kami menerima informasi bahwa lebih dari 80 orang meninggal yang usianya berkisar dari 2 tahun sampai 45 tahun," jelasnya dari ibu kota negara, Addis Ababa, dikutip dari Aljazeera, Kamis (14/1).
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab dan belum ada informasi terkait identitas para penyerang.
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa pelaku serangan belum ditangkap pihak berwenang," ujarnya.
Serangan terjadi di wilayah yang disebut Daletti, di zona Metekel, Benishangul-Gumuz, yang kerap dilanda kekerasan dalam beberapa bulan terakhir yang membuat ratusan orang meninggal.
Pada 23 Desember 2020, sebanyak 207 orang tewas hanya dalam satu serangan.
Maasho mengatakan ribuan orang telantar karena kekerasan yang terus menerus di Metekel.
"Kami menyerukan pada pemerintah federal dan regional untuk memperkuat koordinasi dan tindakan, termasuk di tingkat distrik, untuk mencegah serangan yang sama terhadap warga sipil," jelasnya.
'Mereka Membakar Rumahku'
Perdana Menteri Etiopia, Abiy Ahmed telah berupaya menegakkan ketertiban di Metekel atau menjelaskan apa yang mendorong kekerasan. Desember lalu, dia mengunjungi daerah itu dan memberdayakan pos komando untuk bertanggung jawab atas keamanan di wilayah itu.
Politikus oposisi menggambarkan kekerasan di Metekel bermotif etnis, menuduh gerakan yang ditargetkan oleh kelompok bersenjata etnis Gumuz terhadap anggota kelompok etnis lain di daerah itu, termasuk Amhara, kelompok terbesar kedua di Ethiopia.
Pada Rabu, salah satu penyintas serangan, Ahmed Yimam, mengatakan kepada AFP, dia menghitung ada 82 jasad dan 22 orang terluka.
"Serangan paling banyak dilakukan dengan pisau walaupun ada juga yang menggunakan panah dan senjata api," ujarnya.
Kepada Reuters melalui telepon, Worke Ahmed (60) mengatakan para pria yang terlibat dalam serangan Selasa bersenjata dan dia melihat lebih dari 100 orang pelaku. Beberapa memakai seragam tapi dia tak bisa mengenalinya.
"Mereka membakar rumahku dan rumah saudaraku, dengan 200 ternak dan 11 kambing di dalamnya," ujarnya.
Negara terpadat kedua di Afrika ini bergulat dengan kekerasan mematikan yang sering terjadi sejak PM Abiy menjabat pada 2018 dan mempercepat reformasi demokrasi yang melonggarkan cengkeraman negara pada persaingan regional.
Pemilu yang dijadwalkan tahun ini semakin mengobarkan ketegangan atas tanah, kekuasaan, dan sumber daya.
Di bagian lain negara itu, militer Ethiopia telah memerangi pemberontak di wilayah Tigray utara selama lebih dari dua bulan, dalam konflik yang telah menyebabkan sekitar 1 juta orang mengungsi.
Pengerahan pasukan federal di sana menimbulkan kekhawatiran akan kekosongan keamanan di wilayah bergolak lainnya.
Ethiopia juga mengalami kerusuhan di wilayah Oromia dan menghadapi ancaman keamanan jangka panjang dari pejuang Somalia di sepanjang perbatasan timur.
(mdk/pan)