Ahli Ungkap Dampak Menonton Drama Korea Bagi Kesehatan Mental, Simak Penjelasannya
Menyaksikan alur cerita dalam drama dianggap mampu membantu individu untuk terhubung dengan perasaan orang lain.
Jika Anda adalah penggemar drama Korea (sering disebut drakor) dan sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk menonton semua episode dari drama kesayangan Anda, informasi ini mungkin akan menarik perhatian Anda. Beberapa faktor yang membuat drakor begitu digemari di seluruh dunia adalah nilai produksi yang tinggi, kualitas akting yang luar biasa, serta bintang film yang menarik.
Seorang ahli keturunan Korea menyatakan bahwa menonton drama Korea dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental seseorang. Jeanie Chang, seorang pakar, menjelaskan bahwa menyaksikan alur cerita yang mendebarkan atau menyenangkan dapat membantu individu terhubung kembali dengan emosi mereka atau mengatasi trauma yang dialami.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan mental di tingkat global? Sebagai upaya pencegahan perilaku dan kondisi kesehatan mental diperlukan pendekatan kesehatan masyarakat.
-
Apa dampak pemanasan global terhadap kesehatan mental? Menghadapi bencana ini dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, bahkan percobaan bunuh diri.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Kenapa drama Korea thriller menarik? Drama Korea thriller menawarkan alur cerita yang intens, pengembangan karakter yang mendalam, dan plot twist yang sering kali tak terduga.
-
Bagaimana drama Korea berhasil membuat penonton baper dan sulit move on? Drama Korea memang sukses mencampur aduk perasaan penonton hingga terbawa emosi. Dari tawa terbahak-bahak karena tingkah lucu pasangan hingga tangisan saat kisah cinta mereka berakhir tragis, drama Korea punya semuanya.
-
Kapan contoh kalimat opini tentang drama Korea muncul? Drama korea menjadi drama yang paling disukai oleh generasi muda saat ini karena ceritanya yang romantis serta para pemainnya yang tampan dan cantik.
"Kita semua memiliki tekanan dan harapan keluarga, konflik, trauma, harapan," ungkapnya, seperti yang dilansir oleh Straits Times pada Jumat (22/11/2024).
Chang juga menambahkan bahwa menonton film dengan tema berat dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata. Bagi Chang, yang lahir di Seoul dan dibesarkan di Amerika Serikat, K-drama sangat membantunya untuk kembali terhubung dengan akar budayanya.
"Kesehatan mental adalah bagaimana perasaan Anda, bagaimana Anda berhubungan dengan orang lain, secara psikologis, bagaimana otak Anda terpengaruh oleh berbagai hal. Itulah kesehatan mental. Kita melihatnya dalam drama Korea," jelasnya.
Data dari industri menunjukkan bahwa penonton K-drama di seluruh dunia telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak penonton internasional, terutama di pasar utama seperti AS, beralih ke konten Korea selama masa pandemi.
Dari tahun 2019 hingga 2022, jumlah penonton film dan televisi Korea di Netflix meningkat enam kali lipat, dan serial Korea menjadi konten non-Inggris yang paling banyak ditonton di platform tersebut.
- 7 Rekomendasi Drama Korea tentang Lika-liku Cinta Si Kaya dan Si Miskin yang Bikin Weekend Kamu Makin Seru
- 7 Rekomendasi Drama Korea dengan Akhir yang Sangat Mengesankan, Cocok jadi Tontonan di Akhir Pekan
- 4 Drama Korea Suguhkan Kisah Lika Liku Rumah Tangga, Bikin Baper Sampai Menguras Emosi
- 12 Alasan Kenapa Nonton Drakor Bikin Baper dan Susah Move On, Setuju Nggak?
Dapat merasakan perasaan
Seorang pengajar bernama Jeanie Barry merasakan sendiri bagaimana drama Korea berjudul "It's Okay to Not to Be Okay" membantunya melewati masa-masa sulit setelah kehilangan.
"Ada sesuatu tentang serial itu -- cara budaya ini menangani trauma, depresi mental, benar-benar menyentuh hati saya," ungkap Barry. Dia menjelaskan bahwa meskipun banyak air mata yang mengalir saat menonton drama tersebut, ada juga harapan yang muncul, seolah-olah ada cahaya di ujung terowongan. Terpesona oleh cerita yang ditampilkan, Barry mengaku telah menonton 114 K-drama sejak pertama kali mengenal genre ini, hingga akhirnya ia lebih memilih K-drama ketimbang acara televisi berbahasa Inggris.
Erin McCoy, seorang warga AS lainnya, juga berbagi pengalamannya. Dia mengaku telah berjuang melawan depresi sejak masa remaja, namun K-drama membantunya untuk lebih baik dalam mengelola emosinya. "Ada begitu banyak suka dan duka di setiap drama, dan saat saya merasakan emosi para tokoh, itu membantu saya lebih berhubungan dengan emosi saya sendiri," jelasnya.
"Saya merasa mampu mengekspresikan dan mengalami emosi lagi," tambahnya. Melalui pengalaman ini, baik Barry maupun McCoy menemukan kenyamanan dan pengertian dalam cerita-cerita yang ditawarkan oleh K-drama, yang seolah menjadi pelipur lara di tengah kesulitan yang mereka hadapi.
Terapi seni untuk membantu proses penyembuhan dan pengembangan individu
Menonton drama Korea dianggap sebagai salah satu bentuk terapi seni.
"Menonton drama Korea dapat bermanfaat untuk mengatasi kecemasan dan depresi dari sudut pandang terapi seni," ungkap Dr. Im Su-geun, yang menjabat sebagai kepala klinik psikiatri di Seoul.
Terapi seni pertama kali diperkenalkan pada tahun 1940-an, yang awalnya melibatkan pasien menggambar, namun seiring waktu berkembang dengan memasukkan berbagai aktivitas artistik lainnya. "Media visual seperti drama Korea memiliki kekuatan signifikan yang selaras dengan psikoterapi," tambahnya. Meskipun dokter umumnya tidak merekomendasikan drama tertentu sebagai metode pengobatan, jika seorang terapis merekomendasikan drama yang relevan dengan kondisi pasien, hal itu bisa memberikan manfaat.
"Itu dapat membuka peta jalan bagi pasien yang menghadapi situasi tertentu, seperti putus cinta atau kehilangan," lanjut Dr. Im.