Amerika Serikat Sebut ISIS Kembali Bangkit di Suriah
Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) dalam laporannya menyebut saat ini ISIS kembali bangkit di Suriah, setelah AS mengklaim telah berhasil mengalahkan dan mendesak mundur kelompok teroris itu dari wilayah Suriah.
Kelompok bersenjata ISIS kembali bangkit di Suriah, setelah lima bulan lalu dinyatakan seratus persen kalah oleh Presiden Donald Trump. Hal ini diungkap Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) dalam laporan terbarunya, Selasa (6/8).
"Meskipun kehilangan wilayah 'kekhalifahannya', Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperkuat kemampuan gerilyanya di Irak dan kembali bangkit di Suriah," tulis laporan Petagon, seperti yang dilansir dari CNN, Kamis (8/8).
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa arti dari Istiqomah? Arti istiqomah adalah selalu berada di jalan yang lurus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsisten.
Dalam laporan terbaru Pentagon itu, disebutkan bahwa penarikan sebagian pasukan AS dari Suriah berdampak pada perang melawan ISIS. Akibat berkurangnya personel, pengawasan AS dan sekutu terhadap kamp ISIS pun melemah. Padahal, menurut laporan tersebut kamp-kamp pendukung ISIS perlu diawasi untuk memonitor kemungkinan adanya perpindahan secara internal, yang memberi peluang bagi ISIS untuk mengisi kembali jajarannya.
"Pengurangan pasukan AS telah mengurangi ketersediaan bantuan bagi pasukan pendukung Suriah, di saat mereka membutuhkan pelatihan dan amunisi untuk menghadapi kebangkitan ISIS," tulis Wakil kepala Inspektur Jenderal, Glenn Fine dalam sebuah lampiran di laporan tersebut.
Laporan Pentagon sekaligus mematahkan anggapan Presiden Trump, tentang keberhasilan pemerintahannya dalam menekan ISIS keluar dari wilayah kekuasaannya di Suriah.
"Kami melakukan kerja yang hebat terhadap kekhalifahan (ISIS). Kami telah memiliki seratus persen (wilayah) kekhalifahan (ISIS), dan dengan cepat menarik diri dari Suriah," ujar Trump dalam rapat kabinet bulan lalu.
Keputusan Trump untuk menarik kembali pasukannya dari Suriah juga disesalkan mantan utusan khusus presiden AS untuk peperangan ISIS, Brett McGurk. Dirinya menilai, laporan Pentagon harus segera ditanggapi serius.
"Perintah Trump untuk menarik kembali pasukannya, datang di saat yang tidak tepat dan mengurangi sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi," tulis McGurk pada Rabu (7/8).
Trump mengatakan, sebagian pasukan AS akan tetap berada di Suriah untuk jangka waktu yang belum ditentukan, guna memastikan ISIS masih dikalahkan. Namun, Pentagon hingga saat ini belum menyebutkan jumlah pasti pasukan AS yang tersedia di sana.
"Suriah dapat menangani masalah mereka sendiri, bersama Iran, Rusia, Irak, dan Turki. (Pasukan) Kami berada 7.000 mil (dari batas wilayah Suriah)," ungkap Trump bulan lalu.
Selain membahas soal berkurangnya personel AS di Suriah, Pentagon akhir-akhir ini juga menaruh kekhawatiran pada operasi militer Turki terhadap pasukan Kurdi, sekutu AS di Timur Laut Suriah. Pentagon menyebut, operasi itu dapat membahayakan pertempuran melawan ISIS.
Dikutip dari CNN, operasi semacam itu telah berulang kali diusulkan Turki, namun berkali-kali pula ditolak AS. Operasi militer Turki dikhawatirkan membuat pasukan AS terjebak dalam baku tembak. Di saat yang sama, dikhawatirkan pula tahanan ISIS dapat melarikan diri di tengah kekacauan akibat operasi militer tersebut.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:
Terungkap Sumber-Sumber Dana ISIS, Sampai Triliunan
Terorisme Kulit Putih Sejalan dengan Kebangkitan ISIS
ISIS Masih Punya Kekayaan Rp4,3 Triliun, Serangan Teror Masih Mengancam
Deretan WNI Gabung ISIS yang Tewas di Irak dan Suriah
Ini Alasan Kemlu Sulit Verifikasi Kabar WNI Hamil Dibunuh di Kamp Pengungsian ISIS
Anggota ISIS Asal Indonesia Ditemukan Tewas di Suriah