Aneh, Pohon Tin Tumbuh Terbalik di Gua Romawi Kuno dan Berbuah
Di langit-langit gua Parco Archeologico delle Terme di Baia, ada pohon tin yang tumbuh terbalik. Pohon tin itu tumbuh ke arah yang salah, bukan ke atas tapi ke bawah.
Di Napoli, Italia, para pengunjung ke reruntuhan Baiae, dekat kota modern Bacoli, Italia, bisa menyaksikan keanehan yang tidak ditemukan di tempat lain.
Di langit-langit gua Parco Archeologico delle Terme di Baia, ada pohon tin yang tumbuh terbalik. Pohon tin itu tumbuh ke arah yang salah, bukan ke atas tapi ke bawah. Akarnya berada di langit-langit gua, ranting dan daun-daunnya tumbuh ke bawah. Anehnya lagi pohon itu tumbuh subur bahkan berbuah.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
Di kawasan Baiae itu dulunya adalah lokasi terkenal tempat peristirahatan untuk bersenang-senang bagi kalangan elit super kaya di Roma, yaitu kaum bangsawan dan elit kerajaan. Bahkan Raja Julius Caesar, Nero, dan Caligula, punya vila mewah di kota itu. Selama berabad-abad, terutama di akhir masa kekuasaan Republik Roma, Baiae dianggap setara dengan Capri, Pompeii, atau Herculaneum. Kira-kira seperti Beverly Hills di masa kini.
Dilansir dari laman IFL Science, Vila-vila di sana dibangun sekitar tahun 100 sebelum Masehi sampai 500 Masehi dan kemudian sebagian besar kawasan kota itu menjadi milik kerajaan di bawah kepemimpinan Kaisar Augustus.
Vila Raja Nero
Pohon tin terbalik itu diduga tumbuh di bagian vila milik Raja Nero. Tak seorang pun tahu bagaimana pohon itu bisa ada di situ dan bertahan hidup hingga subur dan berbuah.
Pohon tin atau ara (ficus carica) adalah salah satu tanaman paling awal yang dibudidaya manusia. Fosil pohon tin ditemukan di Lembah Yordania berasal dari masa 9.400 tahun sebelum Masehi. Pohon tin juga menjadi salah satu tumbuhan yang disebut di Alquran.
Pohon tin akan tumbuh subur di daerah yang kering dan terpapar cukup matahari. Akarnya yang kuat mampu bertahan hidup meski dengan air yang sedikit dan membuat pohon tin bisa tumbuh di tempat yang tidak ramah tumbuhan. Pohon tin terbalik itu buktinya.
Daerah Baiae termasuk aktif secara vulkanik. Selama beberapa abad, getaran kerak bumi di daerah tersebut memicu aktivitas hidrotermal dan seismik yang menyebabkan sebagian besar kota itu tergelincir di bawah garis pantai.
Baiae tidak menjadi kota yang hilang berkat seorang pilot yang memperhatikan ada sesuatu yang tidak biasa di bawah ombak di pesisir Napoli pada 1940-an.
Meskipun foto yang diambil oleh pilot menunjukkan ada bangunan di bawah laut, dibutuhkan dua dasawarsa sebelum para peneliti melakukan perjalanan dengan kapal selam untuk melihat lebih dekat apa yang ada di sana.
(mdk/pan)