Asap makin pekat, pemerintah Thailand panggil Dubes RI
Kawasan wisata Phuket kena asap parah. Karena terganggu, Thailand tawarkan bantuan pada RI untuk padamkan api
Pemerintah Thailand, diwakili Wakil Menteri Luar Negeri Vitavas Srivihok, secara resmi mengundang Duta Besar Repulik Indonesia Lutfi Rauf bertemu di Ibu Kota Bangkok kemarin (8/10) membahas kabut asap. Di wilayah selatan Thailand, misalnya Phuket, Songkhla, dan Satun, asap semakin pekat sejak pekan lalu. Padahal Phuket adalah wilayah wisata utama Negeri Gajah Putih.
Srivihok menyampaikan pada Rauf tawaran bantuan pemerintah Thailand kepada Indonesia untuk mengatasi asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. "Dubes Indonesia menyampaikan pada saya bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan langkah tegas terhadap para pelaku pembakaran lahan," kata Srivihok, seperti dilansir Bangkok Post, Jumat (9/10).
-
Kapan Bua Noi dibawa ke Thailand? Bua Noi masih berusia tiga tahun ketika dia dibawa dari Jerman pada 1992.
-
Kapan Kodak bangkrut? Ya, perusahaan yang memiliki slogan “You press the button, we do the rest” itu pada tahun 2012 lalu dinyatakan bangkrut.
-
Apa yang membuat Thailand unggul di tingkat ASEAN? Di tingkat ASEAN, Thailand sangat unggul dan memiliki mental yang tangguh, yang bisa menjadi faktor penentu.
-
Kapan musim panen mangga di Thailand? Musim panen mangga di Thailand umumnya berlangsung dari bulan Februari hingga Juli.
-
Kapan Timnas Indonesia U-20 bertanding melawan Thailand? Timnas Indonesia U-20 bertanding melawan Thailand di Stadion Mokdong, Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (30/8/2024) sore WIB.
-
Bagaimana rumah Jirayut di Thailand? Meskipun belum sepenuhnya selesai, rumah yang dibangun oleh Jirayut di Thailand sudah menunjukkan nuansa modern dan minimalis.
Pemimpin junta militer Thailand, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, menyesalkan makin parahnya kiriman asap dari hutan-hutan Indonesia. Thailand pernah mengalami hal serupa, tapi tak pernah separah tahun ini. Banyak pesawat dari dan menuju Phuket mengalami keterlambatan, menyebabkan keluhan wisatawan asing.
"Tahun ini adalah kondisi yang terburuk. Sumber masalahnya bukan berasal dari kami, namun berdampak pada kami," kata Prayuth.
Kepada Thailand, Dubes Rauf menyatakan permintaan maaf akibat kiriman asap tersebut. Namun dia mengatakan Indonesia telah berusaha keras memadamkan api. Data yang dia pegang, ada 184 titik api di Sumatera-Kalimantan, dipicu oleh 223 individu maupun perusahaan, serta 78 orang telah ditangkap.
"Lepas dari itu, tawaran bantuan dari Thailand akan saya teruskan ke Jakarta," kata Rauf.
Dubes Rauf mengingatkan, bila memang bantuan itu akan diberikan, sebaiknya yang sesuai kebutuhan tim pemadam di bawah koordinasi BNPB. Saat ini, yang mendesak adalah sokongan pesawat bisa mengangkut 25 ton air untuk memadamkan minimal 1,6 hektar lahan gambut.
Dalam jumpa pers kemarin, juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mempersilakan setiap negara di kawasan mengirim bantuan untuk memadamkan api. Ini sudah sesuai dengan kesepakatan penanganan bencana asap lintas negara ASEAN tahun lalu.
(mdk/ard)