Bahkan Pengedar Ganja Ikut Boikot Israel, Tolak Selundupkan Barang Sejak Perang di Gaza
Pengedar Ganja Ikut Boikot Israel, Tolak Selundupkan Barang Sejak Perang di Gaza
Organisasi kriminal di Israel kehilangan puluhan juta shekel sejak boikot dimulai.
- Pelapor Khusus PBB Ungkap Israel Lakukan Pembantaian Lain di Gaza Utara: Orang-Orang Dibunuh oleh Para Algojo
- Kondisi Menyedihkan Balita di Gaza Palestina Kelaparan Akibat Kekejaman Israel, Usia 4 Tahun Berat Hanya 4 Kg
- Pejuang Palestina Serang Markas Komando IDF di Gaza, Pasukan Israel Kabur Terbirit-birit
- 3.000 Tentara Israel Cacat Permanen Setelah Bertempur di Jalur Gaza
Bahkan Pengedar Ganja Ikut Boikot Israel, Tolak Selundupkan Barang Sejak Perang di Gaza
Pengedar ganja di Maroko menghentikan pengiriman barang mereka ke penyelundup Israel karena perang di Gaza. Demikian dilaporkan media Israel N12 Jumat lalu.
Belum diketahui sejak kapan boikot ini terjadi, namun laporan itu menyebut organisasi kriminal di Israel kehilangan puluhan juta shekel sejak boikot dimulai.
Ganja dari Maroko dikenal di seluruh dunia akan kualitasnya yang premium dengan perkiraan nilai perdagangan mencapai miliaran dolar per tahun. Industri ini menjadi salah satu andalan Maroko selain pariwisata dan ekspor fosfat.
Dilansir dari laman the Jerusalem Post, tanaman ganja yang ditanam di wilayah al-Rif sebelah utara Maroko diolah menjadi produk ganja yang diminati banyak organisasi kriminal.
Seorang warga Israel yang terlibat dalam perdagangan dan penyelundupan ganja yang kini tinggal di Maroko mengatakan kepada N12, ekspor ganja ini sangat menjadi andalan ekonomi Maroko. Jika tidak ada ekspor produk ini maka ekonomi Maroko bisa tumbang, katanya.
Menurut dia, sebagian besar produk ganja ini dijual ke Eropa, tapi hanya beberapa ratus kilogram ganja terbaik yang dijual ke Israel. Harga 1 kilogram ganja Maroko bisa mencapai 300.000 shekhel di Israel atau sekitar Rp 1,2 miliar.
"Permintaan di Israel cukup tinggi karena kualitas ganja ini bagus, bersih dan kuat."
Ganja Maroko biasa diselundupkan ke Israel sejak sebelum perang dimulai. Sejumlah organisasi kriminal terlibat dalam perdagangan gelap ini. Warga Israel yang jadi penyelundup adalah bagian dari kelompok organisasi itu, termasuk sejumlah mahasiswa.
Mereka menyelundupkan ganja ini di ruang tersembunyi di dalam koper atau membawanya dengan mobil dari Tangier ke Spanyol menaiki kapal dan menjualnya ke Eropa.
"Pemasok ganja dari Maroko tidak mau lagi menjual kepada kami secara langsung atau lewat perantara," kata seorang penyelundup narkoba dari Israel kepada N12.
"Mereka bilang karena perang ini mereka memutuskan memboikot. Sejak perang ini kami kehilangan banyak uang. Setidaknya jutaan shekhel.
Seorang pemasok asal Maroko dari al-Rif membenarkan kepada N12, boikot sudah terjadi.
"Mengapa orang Israel meraup untung dengan menjual ganja Maroko sementara saudara kami di Palestina menderita kelaparan dan hidup dalam kondisi tidak manusiawi? Silakan beli di tempat lain. Kami tidak lagi menjual ganja kepada orang Israel," kata dia.
"Sebelum perang, kami berbisnis dengan orang Israel. Penyelundup dan pemasok datang ke sini dan mendapat banyak uang. Sekarang semuanya tamat."