Banyak korban tewas penembakan Orlando bukan penyuka sesama jenis
Sebagian korban pasangan heteroseksual menghindari diskotek lain yang rusuh. Separuh korban keturunan Puerto Rico
Kepolisian Orlando telah merilis nama-nama 50 korban tewas penembakan massal di Klub Malam 'Pulse' dua hari lalu. Satu jasad adalah pelaku, Omar Mateen (29), sisanya korban sipil.
Pulse dikenal sebagai klub gay yang menjadi tempat berkumpul utama komunitas LGBT di Florida. Namun dalam insiden akhir pekan lalu mereka yang tewas tak cuma penyuka sesama jenis seperti dugaan publik.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kenapa massa menggelar aksi di depan Kedubes Amerika? Aksi damai kali ini yang digelar di depan Dubes AS pun lantaran presiden Joe Biden yang secara terang-terangan mendukung tentara Zionis Israel.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Bagaimana Temu melakukan terobosan di Amerika? Temu, pesaing Amazon, telah melakukan terobosan agresif di Amerika. Perusahaan induknya, Pinduoduo (PDD) yang berbasis di Shanghai terdaftar di Nasdaq dan memiliki kapitalisasi pasar saat ini hampir USD 200 miliar.
Surat kabar Orlando Sentinel, Selasa (14/6), melaporkan pasangan heteroseksual juga bertandang ke klub malam itu saat peristiwa penembakan terjadi. Misalnya adalah Cory James Connell. Pemuda 21 tahun bersama kekasih perempuannya ini sedang mampir ke Pulse atas ajakan teman.
Mereka bahkan sudah hampir pulang pukul 02.00. Saat berjalan menuju tempat parkir, pelaku datang menembaki mereka berdua. Connel tewas sedangkan kekasihnya selamat.
Demikian pula Mercedez Marisol Flores, perempuan 26 tahun yang datang berombongan bersama kawan-kawannya ke Pulse. Klub gay justru menjadi tempat yang nyaman bagi perempuan agar tidak diganggu lelaki. Mercedez menjadi salah satu korban yang ditembak pertama kali, setibanya Mateen di lantai dansa.
Nasib nahas serupa menimpa Yilmary Rodriguez Solivan (24) atau Jonathan Camuy Vega (25). Rekan mereka yang selamat, William Borges memastikan keduanya bukan penyuka sesama jenis.
Solivan punya ide mengunjungi klub gay karena pengalaman buruk di tempat dugem sebelumnya yang sering rusuh. "Ayo kita ke klub gay saja, karena kemarin ada yang terbunuh di tempat dugem biasanya," kata Borges menirukan ajakan Solivan.
Separuh dari 50 korban tewas dalam penembakan ini adalah warga AS berdarah Latin, tepatnya asal Puerto Rico. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan tidak ada satu pun warga Indonesia yang menjadi korban serangan penembakan yang menewaskan 50 orang itu.
"Sejauh ini tidak terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban. KJRI akan terus memantau perkembangannya," kata Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia.
Baca juga:
Bukan kebetulan penembakan di Orlando terjadi saat Ramadan
Komentari Orlando, Trump serukan lagi larangan muslim masuk AS
Presiden Obama hingga Paus Fransiskus kecam penembakan Orlando
Solidaritas bagi gay Orlando, kota-kota AS kibarkan bendera LGBT
Berikut kronologi lengkap penembakan massal klub gay Orlando
Kisah haru korban penembakan Orlando kirim SMS terakhir buat ibu