Bintang Hollywood Mark Ruffalo Serukan Bantuan untuk Gaza, "Mati di Gurun atau di Rumahmu, Hanya Itu Pilihan Bagi Rakyat Palestina"
Mark Ruffalo sejak lama vokal mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Mark Ruffalo sejak lama vokal mendukung perjuangan rakyat Palestina.
- Menlu Retno Kutuk Keras Upaya Sistematis Hambat Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
- FOTO: Semakin Memprihatinkan, Pengungsi Palestina di Rafah Kelaparan Rebutan Antre Makanan Setelah Serangan Udara Israel
- FOTO: Potret Kota Rafah yang Sarat Pengungsi Warga Sipil Palestina dan Akan Jadi Target Serangan Militer Israel di Selatan Gaza
- Dapat Bantuan Rp1 Miliar, Ketum PMI Jusuf Kalla Bakal Salurkan ke Palestina
Bintang Hollywood Mark Ruffalo Serukan Bantuan untuk Gaza, "Mati di Gurun atau di Rumahmu, Hanya Itu Pilihan Bagi Rakyat Palestina"
Bintang film Amerika, Mark Ruffalo kembali angkat suara soal penderitaan warga Palestina di Gaza akibat agresi brutal Israel. Ruffalo mengatakan, ada "kebutuhan mendesak" untuk membantu anak-anak Palestina dan warga Gaza yang mengungsi akibat serangan berbulan-bulan Israel dan saat ini fokus ke Rafah, daerah di Gaza selatan.
Rafah merupakan daerah aman terakhir di Jalur Gaza. Tetapi pasukan penjajah Israel telah memasuki daerah ini dan melakukan pengeboman intensif.
Dalam unggahannya di X, aktor film "Hulk" dan "Avengers" ini menyoroti kekacauan di Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga terjebak di sana.
"Bantuan sangat dibutuhkan bagi Anak-anak Gaza dan masyarakat Rafah yang dipindahkan ke kamp-kamp interniran karena pengabaian dan penderitaan manusia. Mati di gurun atau di rumahmu. Itu adalah pilihan yang diberikan kepada rakyat Palestina saat ini," tulisnya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Kais (9/5).
Ruffalo sejak lama sangat vokal dalam menyuarakan dukungannya untuk rakyat Palestina dan mendapat kritik atas hal tersebut.
Saat penyelenggaraan Academy Award beberapa bulan lalu, Ruffalo datang dengan mengenakan pin berisi desakan untuk gencatan senjata di Gaza.
Komentar Ruffalo ini diunggah bersama dengan pernyataan UNICEF, yang mengatakan lebih dari setengah dari seluruh populasi anak-anak di Jalur Gaza saat ini mengungsi di Rafah. Pernyataan ini juga mendesak pasukan penjajah Israel tidak meluncurkan serangan terhadap kota yang menjadi lokasi pengungsian terakhir bagi warga sipil.
Militer Israel merebut Rafah, yang merupakan perbatasan antara Gaza dan Mesir, pada Selasa setelah meluncurkan serangan udara semalaman.
Pasukan penjajah ini semakin merangsek ke dalam wilayah kota itu dan memotong rute bantuan yang sangat vital.
Serangan di Rafah semakin intensif kendati Hamastelah menyepakati usulan gencatan senjata dari para mediator.