Bocah Imigran Tewas di Tahanan Usai Ditangkap di Perbatasan Amerika
Bocah malang itu berasal dari Guatemala dan bepergian dalam sebuah kelompok imigran berisi 163 orang, yang mendekati petugas perbatasan untuk menyerahkan diri pada 6 Desember lalu.
Seorang bocah perempuan 7 tahun yang melintasi perbatasan Amerika Serikat (AS) dan Meksiko pekan lalu dikabarkan meninggal setelah dibawa ke pusat tahanan Patroli Perbatasan AS.
Dia bersama ayahnya adalah bagian dari gelombang imigran Amerika Tengah yang terus berupaya masuk ke Negeri Paman Sam.
-
Bagaimana Petugas Imigrasi tersebut meninggal? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Kenapa Petugas Imigrasi tersebut didorong? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pelepasan Pekerja Migran Indonesia ke Korea, Jerman, dan Taiwan? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kembali lepas Pekerja Migran Indonesia yang akan terbang berangkat ke Korea, Jerman, dan Taiwan, di eL Hotel Royale Gading Kirana, Jakarta Utara, Senin (4/3).
-
Bagaimana penduduk Meksiko menunjukkan keramahannya? Negara yang terletak di Amerika Utara ini menjadi salah satu yang paling ramah di dunia berkat penduduk lokalnya yang mudah diajak berinteraksi.
-
Siapa yang mendorong Petugas Imigrasi tersebut? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Kapan Hari Bhakti Imigrasi dirayakan? Hari Bhakti Imigrasi diperingati setiap 26 Januari.
Menurut pernyataan resmi otoritas imigrasi AS, gadis cilik tersebut meninggal karena dehidrasi dan perasaan syok selama lebih dari 8 jam, setelah ditangkap oleh petugas perbatasan di dekat Lordsburg, Negara bagian New Mexico.
Dikutip dari Time.com pada Jumat (14/12), bocah malang itu berasal dari Guatemala dan bepergian dalam sebuah kelompok imigran berisi 163 orang, yang mendekati petugas perbatasan untuk menyerahkan diri pada 6 Desember lalu.
Tidak diketahui apa yang terjadi pada gadis itu selama delapan jam, sebelum dia mengalami kejang dan diterbangkan ke rumah sakit di Kota El Paso.
Adapun kepergian gadis cilik itu menimbulkan pertanyaan tentang apakah petugas perbatasan tahu dia sakit, dan apakah dia diurus secara manusiawi.
Dalam sebuah pernyataan, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan mengatakan gadis cilik itu tidak makan atau mengonsumsi air dalam beberapa hari.
Dijelaskan pula bahwa pemeriksaan ratusan imigran dalam satu malam menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga tersebut, di mana fasilitas tahanannya hanya dimaksudkan untuk penangkapan sementara dan jumlah yang terbatas.
Surat kabar Washington Post menambahkan bahwa ketika pasukan perbatasan menangkap seseorang yang masuk secara ilegal, dia akan diproses di pusat penahanan, tetapi biasanya tidak lebih dari 72 jam dalam tahanan.
Selanjutnya, mereka biasanya dipindahkan ke Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai atau, jika mereka orang Meksiko, segera dideportasi ke negara asal.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Perjuangan Imigran Panjat Pagar Perbatasan AS
Genangan Air Rendam Tenda Para Imigran di Meksiko
Ratusan Imigran Meksiko Ingin Terobos Blokade, Trump Ancam Tutup Semua Perbatasan
Kisah Imigran Suriah Jadi Penari Bar Gay di Jerman
Tahun Depan, Jepang Akan Beri Izin Visa Panjang Bagi Para Pekerja Imigran
Denmark akan Tempatkan Imigran di Pulau Bekas Penampungan Hewan Sakit