Catatan Sejarah Ungkap Seperti Apa Wajah Iblis dalam Peradaban Manusia
Iblis atau 'Pangeran Kegelapan' digambarkan dengan beragam rupa dari masa ke masa. Sosok setan yang dipahami hari ini merupakan hasil dari kreasi seni, literatur, dan teater selama berabad-abad.
Iblis atau 'Pangeran Kegelapan' digambarkan dengan beragam rupa dari masa ke masa. Sosok setan yang dipahami hari ini merupakan hasil dari kreasi seni, literatur, dan teater selama berabad-abad.
Tapi bagaimana rupa sebenarnya dari setan?
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Bagaimana Sagil bisa viral? Kisah Sagil pun viral di media sosial, terlebih saat dirinya memakai seragam SD dan berdiri berdampingan dengan rekan-rekannya. Tinggi badan Sagil pun terlihat begitu mencolok dari yang lain. Saat berdiri bersama orang dewasa, ia masih terlihat paling tinggi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Profesor sejarah pertengahan Universitas Messina Italia, Marina Montesano dan dosen senior sejarah modern awal Universitas Cardiff Inggris, Jan Machielsen memberikan penjelasan. Keduanya merupakan ahli bidang sejarah setan.
Berikut ada delapan cara orang bagaimana orang-orang menggambarkan setan sepanjang sejarah, dikutip dari Live Science, Selasa (7/3).
1. Ibrani Kuno: Ular
Ular yang menggoda Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang dalam Kitab Perjanjian Lama Genesis diasosiasikan dengan setan.
Menurut Marina Montesano, satu-satunya referensi untuk "Setan" dalam Alkitab Ibrani berarti "musuh", "penghalang", atau "musuh" dan dapat merujuk pada manusia jahat atau entitas supernatural. Baru kemudian, dalam Perjanjian Baru, Setan disebut secara eksplisit sebagai seekor ular.
2. Pertengahan Awal: Malaikat Sesat
Penggambaran Setan paling awal diketahui ada dalam mosaik abad keenam, di Basilika Sant'Apollinare Nuovo, Ravenna, Italia. Montesano mengatakan gambar itu menunjukkan iblis sebagai "malaikat biru yang sangat halus, tapi akhirnya berganti penampilan menjadi lebih jahat dengan sifat kebinatangan".
3. Pertengahan Akhir: Binatang Buas
Menurut Montesano, setan kerap digambarkan seperti naga selama zaman Pertengahan. Iblis juga kerap digambarkan dengan hewan yang memang ada di dunia nyata.
Menurut British Library, banyak penggambaran iblis di zaman Pertengahan memiliki ciri kebinatangan, termasyk memiliki ekor, cakar, tangan berselaput, dan kuku terbelah.
4. Inferno Dante: Setan Bersayap
Dalam puisi Inferno karya Dante Alighieri dalam buku Divine Comedy, Dante menggambarkan setan memiliki dua sayap lebar.
Menurut Montesano, sayap setap ini kemungkinan berasal dari mitologi Babilonia yang menginspirasi Dante.
Dalam mitologi Babilonia, setan kerap diasosiasikan dengan sosok Lilith, perempuan bersayap yang terbang sepanjang malam menggoda laki-laki, menyerang perempuan hamil dan bayi.
5. Setan bertanduk seperti kambing
Hubungan antara Setan dan kambing ditemukan di mosaik Basilika Sant'Apollinare Nuovo, yang dibangun pada akhir abad ke-6 di Italia.
Dalam mozaik, malaikat biru di sebelah kiri Yesus berdiri di belakang tiga kambing, sedangkan malaikat di sebelah kanan Yesus bergabung dengan tiga ekor domba.
Dalam bukunya, "The Devil: Perceptions of Evil from Antiquity to Primitive Christianity", Jeffrey Burton Russell mengklaim hubungan antara Setan dan kambing berasal dari hubungan setan dengan dewa-dewa kesuburan dunia bawah, yang ditolak orang Kristen sebagai setan. Sosok bertanduk ini sangat ditakuti "karena hubungannya dengan alam liar dan kegilaan seksual".
6. Paradise Lost: Pemimpin Heroik
Pada tahun 1667, John Milton menerbitkan puisi epiknya "Paradise Lost", yang menceritakan kisah pengusiran Setan dari surga dan godaannya terhadap Adam dan Hawa di surga.
Menurut buku Nancy Rosenfield "The Human Satan in Seventeenth-Century Literature", Milton menunjukkan Setan sebagai "seorang pemimpin militer yang heroik".
Selain itu menurutnya penggambaran Milton itu "yang paling menarik dari karakter setan sastra abad ke-17."
7. Iblis berkolor merah
Kolor ketat merah iblis sebenarnya berasal dari produksi teater.
Pada tahun 1859, komposer Charles Gounod mengadopsi cerita rakyat "Faust" menjadi sebuah opera, di mana karakter jahat Mephistopheles mengenakan kostum era Renaisans, termasuk kolor ketat merah.
"Marcel Journet menyanyikan Mephistopheles karya Faust lebih dari seribu kali, memberikan citra stereotipe karakter opera sebagai setan dengan kolor ketat merah," jelas Burton Fisher dalam bukunya "A History of Opera: Milestones and Metamorphoses".
8. Setan Abad 20
Selama abad ke-20, iblis digambarkan dengan beragam rupa oleh para penulis dan pembuat film, seperti orang asing yang misterius, pengusaha cerdas, dan bahkan anak-anak, seperti dalam film horor tahun 1976 "The Omen".
Dalam novel Mikhail Bulgakov "The Master and Margarita" (pertama kali diterbitkan di majalah Moskva, 1966), iblis muncul sebagai orang asing yang cerdas namun tertutup, yang ditemani oleh kucing yang bisa berbicara.
Dalam film tahun 1987 "Angel Heart", Robert de Niro berperan sebagai Louis Cyphre (Lucifer), seorang pengusaha parlente.
Pada 1936, penulis Amerika Stephen Vincent Benet menulis "The Devil and Daniel Webster" di mana karakter Mr. Scratch (Setan) memperjuangkan haknya atas jiwa manusia di pengadilan.
Film "Devil's Advocate" (1997) menggambarkan Al Pacino yang berperan sebagai Lucifer, menjabat kepala firma hukum Kota New York yang terlihat meneduhkan.
Penggambaran modern tentang Lucifer sebagai seorang pengacara ini berasal dari Abad Pertengahan, menurut sebuah artikel dari jurnal la Revue de l'histoire des religions, yang ditluis Karl Shoemaker, seorang sejarawan di Universitas Wisconsin.
(mdk/pan)