CDC Peringatkan Varian Delta Menyebar Semudah Cacar Air & Picu Infeksi Lebih Parah
Dokumen yang berbentuk slide presentasi itu, menjabarkan data yang tidak dipublikasi yang menunjukkan orang yang telah divaksinasi penuh bisa jadi menyebarkan varian Delta pada kecepatan yang sama dengan orang yang belum divaksinasi.
Virus corona varian Delta yang menyebar di sejumlah negara nampaknya bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah dan menyebar semudah cacar air, menurut dokumen internal Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Dokumen yang berbentuk slide presentasi itu, menjabarkan data yang tidak dipublikasi yang menunjukkan orang yang telah divaksinasi penuh bisa jadi menyebarkan varian Delta pada kecepatan yang sama dengan orang yang belum divaksinasi.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky membenarkan keaslian dokumen tersebut, yang pertama kali dilaporkan The Washington Post.
“Ini serius,” ujarnya kepada CNN, dikutip Jumat (30/7).
“Itu adalah salah satu virus yang paling menular yang kita ketahui. Campak, cacar air, mereka ada,” lanjutnya.
CDC menjadwalkan akan menerbitkan data tersebut pada Jumat yang akan mengembalikan keputusan kontroversial Walensky untuk mengubah pedoman untuk orang yang telah divaksinasi penuh. Dia mengatakan pada Selasa, CDC merekomendasikan orang yang telah divaksinasi penuh tetap memakai masker di ruang-ruang tertutup atau dalam ruangan di mana penularan virus tinggi.
Dia juga mengatakan siapapun di sekolah baik itu siswa, staf, dan pengunjung harus memakai masker sepanjang waktu.
“Tindakan yang kita perlukan untuk mengendalikan ini, ekstrem. Tindakan yang Anda butuhkan ekstrem,” ujarnya.
Walensky mengatakan data dalam laporan itu tidak mengejutkannya.
Dokumen presentasi CDC tersebut menyatakan varian Delta semenular cacar air, di mana setiap orang yang terinfeksi, rata-rata menginfeksi delapan atau sembilan orang lainnya.
Jika orang yang telah divaksinasi tetap terinfeksi, virus di tubuhnya sebanyak orang yang belum divaksinasi. Artinya, mereka cenderung menginfeksi orang lain seperti orang yang tidak divaksinasi yang terinfeksi.
"Intinya adalah, berbeda dengan varian lain, orang yang divaksinasi, bahkan jika mereka tidak sakit, terinfeksi dan menyebarkan virus pada tingkat yang sama dengan orang yang tidak divaksinasi yang terinfeksi," Dr. Walter Orenstein, yang mengepalai Pusat Vaksin Emory dan yang melihat dokumen tersebut.
Tapi dokumen itu mengindikasikan orang yang divaksinasi lebih aman.
“Vaksin mencegah penyakit parah lebih dari 90 persen, tapi mungkin bisa kurang efektif dalam mencegah infeksi atau penularan,” tulis dokumen tersebut.
Dokumen itu juga mengatakan vaksin mengurangi risiko penyakit parah atau kematian 10 kali lipat dan mengurangi risiko infeksi tiga kali lipat.
Presentasi itu juga mengutip tiga laporan yang mengindikasikan varian Delta mungkin bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah dan merekomendasikan kewajiban vaksinasi dan pemakaian masker.
Baca juga:
Australia Kerahkan Militer Bantu Penegakan Lockdown di Sydney
Kesibukan Biksu Thailand Tangani Kremasi Jenazah Korban Covid-19
Sulitnya Warga Korsel Mendapatkan Vaksin, Reservasi Vaksin Harus Menunggu 111 Jam
Israel Berikan Suntikan Vaksin Covid Dosis Ketiga untuk Warga di Atas 60 Tahun
Tujuh Hari Berturut Kasus Covid-19 Harian Tembus 6.000, Vietnam Perpanjang Lockdown
"Tinggal Beberapa Kali Mutasi Lagi Virus Ini Bisa Kalahkan Vaksin"