China disebut pindahkan tahanan etnis muslim Uighur untuk tutupi bukti
Spekulasi muncul usai pemerintah China menutup akses perjalanan kereta api ke Provinsi Xinjiang tanpa batas waktu mulai 22 Oktober mendatang. Diduga, pemerintah berupaya menutupi keberadaan kamp-kamp tahanan warga muslim Uighur.
Sebuah spekulasi muncul usai pemerintah China menutup akses perjalanan kereta api ke Provinsi Xinjiang tanpa batas waktu mulai 22 Oktober mendatang. Diduga, pemerintah berupaya menutupi keberadaan kamp-kamp tahanan warga muslim Uighur.
Informasi ini didapat dari laporan Radio Free Asia, sebuah media didanai badan Amerika Serikat. Radio Free Asia menyatakan ada 300.000 tahanan etnis minoritas akan diangkut dalam beberapa minggu mendatang. Sementara tahanan dari provinsi lain akan mengisi kekosongan Penjara di Xinjiang.
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Laporan menyebutkan para tahanan Muslim itu sedang dipindahkan ke berbagai penjara di provinsi-provinsi yang jauh.
Beberapa waktu terakhir China menjadi sorotan internasional karena tindakan keras terhadap etnis Uighur dan minoritas muslim lainnya di wilayah di China barat laut.
Sekitar 2 juta penduduk, termasuk 1 juta Muslim Uighur (10 persen dari populasi), telah ditahan di kamp-kamp yang penuh sesak di Xinjiang.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan tahanan tersebut dipenjara tanpa tuduhan dan dipaksa menjalani pendidikan ulang politik.
Penduduk minoritas lainnya hidup dalam kondisi berat, diawasi tak henti-hentinya dan dibatasi ruang geraknya.
Laporan tersebut menyebutkan para tahanan dipindahkan ke provinsi Gansu serta daerah lainnya termasuk Heilongjiang, ribuan kilometer dari sana.
Disebutkan pula bahwa China menggunakan taktik ini untuk lebih mengendalikan penduduk Muslim serta mengontrol arus informasi tentang pelanggaran HAM.
James Leibold, spesialis China di La Trobe University, mengatakan kecaman dunia tas isu ini telah 'mempermalukan' Beijing. Namun menurutnya pemerintah China seakan tutup telinga dan tak mau mendengarkan desakan internasional untuk mengizinkan pemantau HAM independen memasuki wilayah itu.
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Cerita generasi muslim Uigur yang tercerabut dari akar budaya dan keluarga
Bungkamnya pemimpin dunia saat warga Muslim Uighur ditindas di China
Parlemen AS desak Presiden Trump beri sanksi kepada China atas kamp Muslim Uighur
Sejuta Muslim Uighur disekap, dipaksa ikut partai komunis China
Berdalih perangi ekstremisme, China sekap satu juta warga Muslim Uighur
China jebloskan ribuan warga Uighur ke kamp penahanan