Culas, Perempuan Ini Pura-Pura Keguguran Hingga Empat Kali Demi Dapatkan Klaim Asuransi Sebesar Rp144 Juta.
Wanita asal China mengakui kesalahannya, di mana ia telah memalsukan dokumen untuk mengklaim asuransi.
Seorang perempuan di Shanghai, China, diduga telah memalsukan keguguran serta dokumen medisnya untuk mendapatkan uang asuransi melahirkan sebesar 66.200 yuan, yang setara dengan sekitar Rp144 juta.
Peristiwa ini pun menjadi sorotan di media sosial. Klaim biaya melahirkan merupakan elemen krusial dalam sistem asuransi sosial di Tiongkok. Sistem ini, yang didanai oleh pemberi kerja, menanggung biaya medis yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, serta memberikan dukungan finansial bagi wanita selama masa cuti hamil.
-
Apa itu Garantungan? Kekayaan budaya Batak di Sumatera Utara begitu banyak. Salah satu yang terus dilestarikan adalah alat musik bernama garantungan. Warga lokal juga mengenal alat musik ini sebagai pianonya orang Batak. Saat dipukul menggunakan stik khusus, garantungan akan mengeluarkan suara yang nyaring. Namun dari masing-masing kayu yang dipukul, terdapat deretan nada rendah sampai tinggi yang khas.
-
Bagaimana Universitas Garut memberikan perlindungan asuransi kepada mahasiswa yang KKN? Khusus KKN tahun ini, Uniga menggandeng BP Jamsostek dengan mendaftarkan seluruh mahasiswa KKN agar mendapatkan perlindungan selama turun ke lapangan dan bertemu masyarakat,” terangnya saat melepas mahasiswa dalam kegiatan KKN tahun ini, Selasa (25/7), mengutip ANTARA.
-
Siapa yang mendapatkan perlindungan asuransi dari Universitas Garut? Disampaikan Rektor Uniga Abdusy Syakur Amin, pihaknya mendaftarkan sebanyak 1.253 mahasiswanya yang KKN ke layanan BP Jamsostek.
Menurut laporan dari SCMP pada Minggu (1/9/2024), wanita berusia 42 tahun yang bernama Xie ini bekerja di sebuah perusahaan asing di Shanghai.
Shanghai TV melaporkan bahwa gaji bulanannya melebihi 30.000 yuan atau sekitar Rp65,7 juta. Setelah mengambil cuti hamil pada bulan Desember tahun lalu, Xie berhasil mengklaim asuransi setelah mengalami keguguran dua tahun sebelumnya. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk berpura-pura mengalami keguguran. Ia menggunakan perangkat lunak komputer untuk membuat dokumen medis palsu, termasuk sertifikat persalinan dan ringkasan keluar dari rumah sakit, dengan mengklaim bahwa ia mengalami keguguran di rumah sakit.
Mengakui Pemalsuan Dokumen
Xie telah mengajukan klaim asuransi daring sebanyak dua kali dengan menggunakan dokumen medis yang tidak benar, dan berhasil menerima total tunjangan bersalin sebesar 66.200 yuan. Setelah mengajukan setiap klaim, ia segera menghancurkan semua dokumen dan catatan yang berkaitan.
Di awal tahun ini, ia mencoba untuk melakukan hal yang sama dengan memalsukan laporan keguguran lainnya untuk mendapatkan asuransi bersalin lebih dari 40.000 yuan (setara dengan Rp87,5 juta), namun klaim tersebut ditolak. Pada bulan Februari, ia kembali mengajukan klaim, kali ini dengan cara yang sah setelah melahirkan anaknya di rumah sakit.
Namun, saat petugas meninjau dokumen-dokumen tersebut, mereka menemukan bahwa ia telah mengajukan lima klaim asuransi bersalin dalam kurun waktu empat tahun dan mencatat adanya kesamaan yang mencurigakan dalam dokumen-dokumen itu. Mereka kemudian melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Xie akhirnya menyerahkan diri dan mengembalikan seluruh uang yang diperoleh secara tidak sah.
- Cagub Sulteng Ahmad Ali Janji Bikin Asuransi Lahan Pertanian, Sekjen Golkar: Agar Hidup Petani Terjamin
- Jemaah Meninggal saat Berhaji Bisa Klaim Asuransi Hingga Rp135 Juta
- Pimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal
- Perusahaan Asuransi Ini Cairkan Klaim Nasabah Rp258 Miliar Sepanjang 2023
"Sebagai wanita hamil dengan kesehatan yang kurang baik, saya sangat khawatir tentang biaya medis. Dalam keadaan putus asa, saya dengan impulsif berpura-pura mengalami keguguran untuk mendapatkan uang asuransi," ungkapnya. "Saya sudah berhenti dari pekerjaan saya dan sangat menyesali tindakan saya."
Dikenakan sanksi penjara
Pada 16 Agustus, pengadilan menjatuhkan vonis bersalah kepada Xie atas tuduhan penipuan dan memberikan hukuman penjara satu setengah tahun yang ditangguhkan, berkat pengakuannya yang dilakukan secara sukarela.
Hakim Wang Xinyuan menyatakan bahwa tindakan Xie tidak hanya melanggar hak milik perusahaan, tetapi juga mengancam serius sistem asuransi sosial. Kasus Xie dengan cepat menjadi sorotan di media sosial di China.
Seorang pengamat online di WeChat menulis, "Dengan uang sekitar 60.000 yuan, dia telah merusak hidupnya dan masa depan anak-anaknya." Pengamat lain menambahkan, "Gaji bulanan Xie yang sebesar 30.000 yuan tergolong tinggi di China, namun dia tetap melakukan penipuan. Sepertinya keserakahan tidak memiliki batas."