Delegasi Malaysia-Filipina ke Jakarta bahas keamanan laut bersama
Pertemuan pada 5 Mei itu akan menghasilkan strategi pengamanan jalur laut 3 negara dari perompak dan teroris
Pemerintah Indonesia berinisiatif mengundang perwakilan Filipina dan Malaysia untuk membahas keamanan di perbatasan laut tiga negara. Pertemuan ini dilangsungkan mengingat semakin marak perompakan di wilayah tersebut.
Pertemuan yang akan dilangsungkan di Jakarta pada 5 Mei mendatang akan dihelat di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia. Pertemuan akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri ketiga negara dan juga Panglima Militer.
-
Siapa yang pamer ketek mulus? Cantik Bak Bihun OOTD (Outfit of The Day) dari Wika Salim sungguh menggemaskan. Dia membanggakan kelembutan keteknya. Memang, penyanyi dangdut ini memiliki kecantikan yang bening seperti bihun.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa yang memulai perkelahian? Kemudian sekitar pukul 18.45 WITA, Markus hendak pergi mencari makan dan tiba-tiba di depan minimarket atau di TKP sudah ditunggu oleh kelompok Jony dengan membawa lima orang teman-temannya. Saat itu, Markus diberhentikan oleh Jony dengan kawan-kawannya dan langsung dipukuli oleh kelompok Jony.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Rencana pertemuan bilateral Indonesia, Malaysia, Filipina akan terjadi dalam bentuk 2+2. Akan dihadiri oleh Menlu RI dan panglima TNI, Menlu dan Panglima Malaysia dan Filipina," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, di Kemlu, Jakarta, Kamis (28/4).
Pria akrab disapa Tata ini menyebutkan pertemuan tersebut atas instruksi Presiden Joko Widodo. Pertemuan ini dilakukan agar perwakilan tiga negara duduk bersama untuk membahas meningkatkan keamanan di wilayah yang banyak terjadi perompakan.
"Semua (perwakilan) sudah konfirmasi akan hadir. Pertemuan akan diawali dengan courtesy call dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan akan bahas situasi maritim di kawasan titik temu tiga negara tersebut," lanjut dia.
Tujuan pertemuan ini, lanjut Tata, agar kerja sama di bidang ekonomi ketiga negara tidak terganggu karena meningkatnya ancaman di wilayah tersebut mengganggu jalur dagang ketiga negara. Selain itu, diharapkan adanya hasil berupa kesepakatan bersama.
"Diharapkan hasil joint statement berupa penjagaan keamanan di kawasan, penjagaan stabilitas kegiatan ekonomi dan pergerakan masyarakat di kawasan, serta upaya meningkatkan koordinasi militer di wilayah titik temu tersebut," ujar Tata.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari koordinasi tiga negara melawan tindakan perompakan di wilayah tersebut. Akibat dari perompakan tersebut, sebanyak 14 warga negara Indonesia dan juga empat WN Malaysia, serta seorang warga Filipina disandera oleh kelompok diduga Abu Sayyaf di wilayah selatan Filipina.
Baca juga:
Kisah kegagalan pasukan elite Filipina, 8 sandera tewas
4 Alasan Filipina harus izinkan TNI bebaskan sandera
RI, Malaysia, dan Filipina bahas patroli bersama tangkal perompak
Radullan Sahiron, pentolan Abu Sayyaf di balik penculikan WNI
Kemlu: 14 Sandera WNI kemungkinan tidak di Pulau Jolo
Pacquiao kritik Presiden Filipina umbar plot penculikan Abu Sayyaf