Demo Besar-besaran Guncang Tel Aviv, Demonstran Sebut Netanyahu Pengkhianat
Demo ini muncul setelah Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Ibu Kota Tel Aviv untuk memprotes pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan meminta penggantinya Israel Katz memprioritaskan kesepakatan para tawanan yang disandera.
Para pengunjuk rasa meneriaki slogan-slogan menentang pemerintah dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan membawa bendera Israel tak lama setelah pemecatan Gallant diumumkan.
- Mantan Panglima Perang Israel Ungkap Tak Ada Lagi yang Bisa Dilakukan Tentara Israel di Gaza
- Profil Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel yang Dipecat Benjamin Netanyahu
- Profil Israel Katz, Menteri Pertahanan Baru Israel Pengganti Yoav Gallant
- Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Terungkap Karena Hal Ini
Dilansir dari laman NDTV, para demonstran itu memblokir lalu lintas dan menyalakan api di jalan raya Ayalon di Tel Aviv. Beberapa dari mereka tampak mengenakan kaus bertuliskan “Bawa mereka pulang sekarang!” yang merujuk pada para sandera yang ditawan di Gaza.
“Bibi pengkhianat! Kamu bersalah!” teriak sebagian orang.
“Dia tidak melakukan apa pun untuk menjaga perdamaian kita, perdamaian rakyat Palestina, perdamaian semua orang di kawasan ini,” kata salah seorang demonstran Samuel Miller.
Ia juga mengkritik pemerintah Netanyahu karena “tidak melakukan apapun” untuk membebaskan para sandera.
Mendesak untuk mengembalikan tawanan perang
"Kami berharap menteri pertahanan yang baru, Israel Katz, akan memprioritaskan kesepakatan penyanderaan untuk menjamin pembebasan segera semua sandera," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan.
"Jika memungkinkan untuk mengganti menteri pertahanan di tengah perang, maka pasti juga memungkinkan untuk mengganti perdana menteri yang tidak memenuhi syarat untuk membawa kembali para sandera," kata demonstran lainnya, Einav Tzangauker, yang putranya termasuk di antara para sandera kepada Channel 12 Israel, seperti dikutip laman NDTV, Rabu (6/11).
Netanyahu "sengaja membahayakan keamanan Israel dan semua itu karena perselisihan antara dia dan Gallant tentang cara melanjutkan perang," tambahnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti