Demo Pro-Israel di Washington Diharapkan Dihadiri 40.000 Orang, Ternyata yang Datang Hanya 200
Sebuah acara demonstrasi untuk mendukung Israel yang digelar di sebuah stadion di Washington pada Minggu, (10/11) dipenuhi kursi kosong.
Sebuah acara demonstrasi untuk mendukung Israel yang digelar di sebuah stadion di Washington pada Minggu, (10/11) dipenuhi kursi kosong.
Unjuk rasa yang ditujukan untuk mendukung Israel yang digelar pada hari Minggu (10/11) di Nationals Park, Washington, Amerika Serikat hanya dihadiri 200 orang dari perkiraan 40.000 orang, menurut sebuah laporan.
- FOTO: Geruduk Gedung Putih di Washington, Massa Demo Tuntut Pemberlakuan Embargo Senjata Israel
- FOTO: Demo Anti Pemerintah Netanyahu, Massa Pengunjuk Rasa Israel Bentrok dengan Polisi Usai 6 Sandera Tewas di Gaza
- 11-12 Sama Tentara Israel, Brutalnya Polisi Amerika Dorong Nenek 80 Tahun Pro Palestina Hingga Jatuh Tersungkur 'Mereka Lahir dari Toilet'
- FOTO: Gelombang Demo Besar-Besaran di Israel, Puluhan Ribu Warganya Menuntut PM Benjamin Netanyahu Mundur
Unjuk rasa tersebut diselenggarakan oleh Federasi Yahudi Amerika Utara (JFNA) dan Konferensi Organisasi Yahudi Amerika Utama sebagai kesepakatan untuk “berdiri bersama Israel” dan “memperkuat persatuan Yahudi kita”.
Dihadiri kursi kosong meski ada voucher gratis
Dilansir dari laman Jewish Telegraphic Agency, demonstrasi pro-Israel itu diperkirakan akan dihadiri oleh 40.000 orang dan yang lain menyebut 30.000, namun pada akhirnya dipenuhi kursi kosong dari kapasitas 41.546.
"Di mana semua orang Yahudi di luar sana?" kata pembawa acara, aktris sekaligus dan komedian Tiffany Haddish, di tengah acara, saat hujan gerimis di kursi-kursi kosong pada hari yang dingin. "Di mana semua orang Yahudi?"
Tak hanya itu, JFNA sudah menyiapkan voucher makan gratis untuk yang hadir dalam acara tersebut berupa hotdog dan sandwich schnitzel ayam yang disertifikasi halal.
Lelah setelah pemilu AS dan kejadian lainnya
Para hadirin dan pembicara yang datang menyatakan kelelahan setelah pemilihan presiden AS, di mana sebagian besar orang Yahudi memilih pihak yang kalah.
Selain itu, mereka menyebut sepinya demo ini karena kelelahan setelah 400 hari memperjuangkan para sandera di Gaza, kurangnya antusiasme terhadap pemerintah sayap kanan Israel, kekhawatiran keamanan setelah bentrok suporter sepak bola Israel di Amsterdam, promosi acara yang kurang bersemangat, dan cuaca buruk.
Perwakilan JFNA dan Konferensi Presiden tidak mau berkomentar tentang jumlah penonton. Niv Elis, juru bicara JFNA, mengatakan "ribuan orang menonton lewat siaran langsung di YouTube dan Facebook kami dan dengan banyak mitra yang mengunggahnya." JFNA menolak mengatakan berapa biaya sewa stadion.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung sehari sebelum Sidang Umum JFNA,. Dalam surelnya kepada para peserta, yang meliputi pejabat dan pemimpin awam federasi Yahudi lokal dan nasional serta kelompok-kelompok lain, JFNA mengimbau agar hadir dalam aksi unjuk rasa tersebut.
“Semua peserta demo secara otomatis terdaftar untuk acara persatuan Stand Together pada tanggal 10 November,” demikian bunyi salah satu seruan kepada 2.000 orang yang, menurut kelompok tersebut, terdaftar untuk demo. “Jika Anda tidak berencana untuk hadir, mohon beri tahu kami.”
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti