Demonstran Tentang Larangan Pawai, Hong Kong Kembali Ricuh
Para pengunjuk rasa Hong Kong kembali menentang larangan polisi untuk mengadakan pawai, Minggu (15/9). Akibatnya, pawai yang semula berjalan damai pun berubah rusuh.
Para pengunjuk rasa Hong Kong kembali menentang larangan polisi untuk mengadakan pawai, Minggu (15/9). Akibatnya, pawai yang semula berjalan damai pun berubah rusuh.
"Tolak Beijing! Bebaskan Hong Kong!" teriak ribuan pengunjuk rasa yang membanjiri jalanan di pusat kota.
-
Apa yang dimaksud dengan HKG PKK? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Apa yang terjadi di sebagian besar kota-kota besar di Tiongkok? Menurut sebuah studi baru yang dipublikasi di jurnal Science, hampir separuh dari kota-kota besar di Tiongkok sedang tenggelam.
-
Bagaimana cara warga Jakarta beralih ke singkong? Salah satu pembeli bernama Wahyudi mengaku mulai beralih dari beras ke singkong sejak beberapa waktu terakhir. Menurut dia, harga beras saat ini jauh lebih mahal daripada singkong. Selain itu, umbi singkong dianggap lebih sehat bagi tubuh dibanding beras yang lebih banyak mengandung karbohidrat.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Dimana warga Jakarta beralih ke singkong? Seperti terlihat di Pasar Kopro, Kota Jakarta Barat, sejumlah pembeli mengaku memilih alternatif sumber karbohidrat lainnya lantaran harganya lebih murah.
-
Siapa yang mengajak Abidzar ke Hong Kong? Sosok artis cantik Selvi Kitty kerap pergi mengunjungi berbagai tempat indah di dalam maupun luar negeri. Baru-baru ini, Selvi terpantau tengah terbang ke Hong Kong. Tak sendirian, Selvi mengajak serta Abidzar sang anak semata wayang.
Dikutip dari laman TIME, tak lama setelah pawai dimulai, pengunjuk rasa mendirikan barikade di Harcourt Road, dekat kantor legislatif Hong Kong. Mereka kemudian melemparkan batu dan bom molotov.
Aksi demonstran dibalas petugas kepolisian dengan menyiramkan meriam air ke arah demonstran. Tak hanya itu, petugas juga menggunakan tembakan gas air mata dan peluru karet, andalan senjata yang selama ini digunakan kepolisian Hong Kong untuk menghalau aksi massa.
Kerusuhan pun tidak terhindarkan. Dengan situasi yang tidak kondusif, anggota legislatif yang berada di sekitar lokasi akhirnya dievakuasi.
Pengunjuk rasa yang memprotes pemerintahan Beijing itu membakar bendera kenegaraan China. Spanduk besar yang dipasang untuk memperingati hari kemerdekaan China pada 1 Oktober mendatang, juga ikut dimusnahkan.
TIME melaporkan, stasiun kereta bawah tanah (MTR) turut menjadi sasaran amukan massa. Sejumlah demonstran melampiaskan kemarahannya kepada petugas MRT karena dianggap mendukung pemerintah. Demonstran menilai, petugas MRT tidak adil karena menutup stasiun di saat massa harus membubarkan diri, namun mengangkut para polisi anti huru hara menuju lokasi demo.
Kerusuhan kemarin juga mengakibatkan kantor legislator Beijing terbakar. Sementara di malam hari, sejumlah demonstran dilaporkan diserang oleh kelompok pro-pemerintah dengan alat pemukul.
Banyak pengunjuk rasa mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, jika pemerintah belum mengabulkan seluruh tuntutan mereka.
Sebelumnya, Pemimpin Eksekutif Hong Kong telah mencabut RUU ekstradisi yang menjadi satu dari lima tuntutan utama pendemo. Namun, para pengunjuk rasa pro-demokrasi belum puas keputusan tersebut. Demonstran masih menuntut hak mengadakan pemilihan umum secara demokratis, serta membentuk penyelidikan independen atas tindakan polisi selama menangani demonstran.
"Ketika kami menyampaikan sesuatu dengan tenang dan damai, hal itu tidak berhasil," ujar Ken, seorang demonstran berusia 46 tahun.
Demonstrasi tahun ini menjadi yang terparah dan terlama di Hong Kong. Gejolak politik dimulai ketika pemerintah membuat RUU ekstradisi yang memungkinkan warga Hong Kong diadili berdasarkan hukum pengadilan China daratan. Namun, tuntutan demonstran kemudian meluas.
Beberapa minggu terakhir, demonstran menyerukan kemerdekaan untuk Hong Kong. Pengunjuk rasa menginginkan agar Hong Kong bisa lepas dari bayang-bayang pemerintahan Beijing. Hal ini membuat pemerintah Beijing marah dan mengecam demonstran sebagai kelompok separatis.
Sejak 1997, Kerajaan Inggris menyerahkan kekuasaan wilayah Hong Kong kembali ke China daratan. Meski demikian, wilayah tersebut tidak sepenuhnya mengikuti aturan China daratan. Hong Kong memiliki otonomi khusus dan menganut format "satu negara, dua sistem".
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:
Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Cari Dukungan AS
Demonstran Pro-China dan Anti-Pemerintah Hong Kong Bentrok
Harga Properti di Hong Kong Terjun Bebas Akibat Demo Berkepanjangan
Pemimpin Hong Kong Sesalkan Campur Tangan AS dalam Krisis Politik
Kisah Hong Kong yang Terbelah, Suami Seorang Polisi dan Istri Jadi Demonstran
Mantan Menteri Pertahanan Serukan AS Dukung Demonstran Hong Kong