Diperkosa ayah, gadis remaja justru dihukum cambuk warga desa
Di banyak negara bagian India, pengadilan oleh dewan adat justru memojokkan korban perempuan
Gadis berusia 15 tahun dicambuk oleh warga desa di Haryana, India. Tetua desa menganggap remaja itu pantas dihukum karena tidak perawan lagi serta membiarkan dirinya diperkosa.
Rekaman aksi pencambukan perempuan tak disebut namanya itu tersebar lewat Internet di India. Sang gadis diikat di batang pohon, kemudian punggungnya dipecut bergantian 10 kali sampai akhirnya dia pingsan.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal di India? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Apa yang membuat tupai raksasa India dijuluki 'tupai pelangi'? Meskipun perut dan lengan mereka berwarna krem, bagian-bagian lainnya dengan warna oranye, ungu, dan merah yang menawan. Karena keunikan ini, mereka diberi julukan ‘tupai pelangi’.
-
Kenapa Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi India? Kunjungan ini dilakukan Mendag Zulkifli Hasan sebelum menghadiri G20 Trade and Investment Ministers’ Meeting (TIMM) di Jaipur, India.
Dari penyelidikan polisi, yang terlambat datang ke TKP, gadis ini ternyata diperkosa oleh ayahnya sendiri.
New Zealand Herald melaporkan, Rabu (11/5), perempuan yang diadili oleh penduduk secara sepihak ini tak pernah mengenyam bangku sekolah. Sejak kecil dia sudah bekerja, sesekali membantu ayahnya yang menjalankan pentas akrobat dengan upah 20 Rupee.
Belum diketahui kapan persisnya pemerkosaan itu terjadi serta bagaimana dewan adat desa bisa menggelar pengadilan secara sepihak.
Peradilan sepihak dan memojokkan perempuan oleh dewan adat berulang kali terjadi di India. Sedikitnya ada 10 putusan tetua desa yang dibatalkan oleh Mahkamah Agung karena melanggar hukum, terutama upaya warga membunuh perempuan yang tak lagi perawan.
"Lebih buruk lagi, penyelesaian adat untuk kasus perkosaan biasanya dengan memaksa keluarga korban berdamai dengan pelaku," kata Jagmati Sangwan, Ketua Asosiasi Perempuan Demokratis India.
Beberapa negara bagian masih mengizinkan dewan adat (panchayat) menggelar peradilan pidana tanpa diintervensi oleh polisi dan jaksa. Hasilnya, seperti terlihat di Negara Bagian Maharashtra, 100 perempuan dihukum cambuk ataupun divonis bersalah justru karena mereka diperkosa.
"Seringkali pengadilan adat justru sangat barbar," kata Hamid Dabholkar, pengacara HAM India yang banyak meneliti kekerasan terhadap perempuan dipicu aturan adat.
(mdk/ard)