Disunat kebablasan sampai penis hilang, bocah Turki tuntut RS
Pengadilan mengabulkan, bocah malang itu mendapat ganti rugi setara Rp 3,9 miliar.
Seorang bocah enam tahun dari Turki mengalami cacat permanen akibat kelalaian mantri sunat di rumah sakit. Proses khitan yang kebablasan malah membuat anak lelaki nahas itu kehilangan sebagian besar penisnya.
Kasus yang unik itu terkuak dalam persidangan di Kota Batman, sisi pantai timur Turki, dua hari lalu (20/1). Seperti dilansir oleh ABC Online, keluarga bocah malang langsung menuntut begitu tahu perkakasnya hilang.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
-
Di mana jejak kehidupan manusia purba ditemukan di Turki? Jejak kehidupan manusia berusia 86.000 tahun di Gua İnkaya Çanakkale, Turki.
Kementerian Kesehatan Turki turun tangan menjadi penengah. Keluarga bocah tak disebut namanya itu mengaku mereka mengalami malapraktik. Rupanya, saat hendak sunat, tidak ada dokter jaga yang tersedia. Alhasil, operasi tersebut ditangani seorang mantri.
Entah grogi atau bagaimana, mantri itu 'memangkas' bagian atas alat vital sang bocah. Kulit penisnya bahkan terbakar karena ada cairan kimia yang tertumpah. Salah seorang keluarga yang mendampingi mengaku anak ini hanya dibius lokal. Saat menyadari kesalahannya, si mantri cuma bisa mendoakan anak itu cepat sembuh, seperti dilansir Kantor Berita Dogan.
Hasil investigasi menunjukkan manajemen RS lalai mengawasi pelayanan terhadap aktivitas khitan tersebut. Alhasil, keluarga bocah ini mendapat kompensasi senilai 600 ribu Lira (setara Rp 3,9 miliar). Rekor ganti rugi untuk sebuah malapraktik di negara bekas Kekaisaran Ottoman ini.
Keluarga korban kabarnya masih belum terima dengan keputusan pengadilan. Berkas gugatan kedua sedang disiapkan, masih dengan tudingan malapraktik. Bila kembali dikabulkan, bocah malang itu bisa memperoleh ganti rugi maksimum senilai Rp 10 miliar.
Baca juga:
Skandal dokter selfie saat operasi pasien terulang di Korsel
Ngeri, dokter India pakai alat pompa sepeda untuk operasi!
Belum ada tersangka kasus bayi 'terpanggang' di inkubator RS
Dirujuk ke RSUP Dr Kariyadi, pasien malapraktik malah terlantar
Cerita tragis Sofiyah, korban malapraktik yang BAB lewat vagina
Diduga korban malapraktik, Sofiyah kini harus BAB lewat vagina