Duterte ralat sebut Filipina putuskan hubungan dari AS
Duterte meralat ucapannya dari memutuskan hubungan menjadi pemisahan kebijakan luar negeri.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte di hadapan Balai Rakyat China menyebutkan, Filipina akan memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat. Namun, setibanya di Manila, Duterte meralat ucapannya tersebut.
Menurut Duterte, yang dia maksud adalah pemisahan kebijakan luar negeri AS di Filipina.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
"Ini bukan pemutusan hubungan, Anda mengatakan pemutusan hubungan, maka Anda memutuskan hubungan diplomatik. Saya tidak bisa melakukan itu," ujar Duterte, seperti dikutip dari CNN, Minggu (23/10).
Duterte mengatakan alasan dia tidak bisa memutuskan hubungan dengan AS, karena di Negeri Paman Sam banyak sekali Filipinos (sebutan untuk warga Filipina).
"Hal ini demi kepentingan terbaik dari negara saya, kita masih menjaga hubungan itu. Mengapa? Karena ada banyak warga Filipina di Amerika Serikat. Jadi yang saya ucapkan adalah pemisahan, pemisahan kebijakan luar negeri," jelas Duterte.
Meski demikian, Duterte tetap menyebutkan pemisahan yang dilakukannya di bidang ekonomi dan kerja sama militer.
"Perpisahan hubungan itu termasuk di militer dan juga ekonomi, tapi belum tentu dalam bidang sosial. Amerika sudah kalah," ucapnya.
Menurut Duterte, untuk hubungan ekonomi dan militer, dirinya lebih condong ke China dan Rusia. Karenanya, setelah dari China, kemungkinan Duterte ingin melakukan kunjungan ke Rusia dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
"Saya mungkin akan pergi ke Rusia untuk berbicara dengan Putin dan mengatakan padanya bahwa hanya kita bertiga yang akan melawan dunia: China, Filipina dan Rusia. Hanya ini caranya," sambung mantan wali kota Davao tersebut.
Pada Rabu kemarin, Duterte menyebutkan, 'sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal' pada AS. Dalam pidatonya, presiden yang kerap melontarkan ucapan kontroversial ini juga melontarkan hinaan pada AS.
"Orang Amerika terlalu bising, kadang kasar, kurang ajar. Melakukan kerja sama dengan mereka adalah cara cepat kalian kehilangan uang," sebutnya.
Segera setelah Duterte mengutarakan pidatonya, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan akan meminta penjelasan dari Filipina. Kemlu AS merasa heran dengan komentar Duterte tersebut dan tidak sejalan dengan aliansi AS-Filipina yang sudah berlangsung selama 70 tahun dan membantu menjaga stabilitas di Asia.
"Kami akan meminta penjelasan jelas apa yang dimaksudkan oleh Presiden (Duterte), ketika berbicara mengenai perpisahan dengan AS," tutur Juru Bicara Kemlu AS, John Kirby.
Diplomat senior AS yang mengurus isu Asia Timur dan Pasifik Daniel Russel, dijadwalkan akan mengunjungi Manila pada akhir pekan.
(mdk/ard)