Erdogan: Negara Barat mendukung kudeta gagal
Presiden Turki itu ngambek karena tak pernah dikunjungi ataupun dibela sekutu-sekutunya setelah kudeta
Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan, mengkritik negara-negara Barat yang tak menunjukkan solidaritas pada Ankara selepas terjadi kudeta militer gagal 15 Juli lalu. Dia menuding itu menandakan pemimpin Barat, baik di Eropa maupun Amerika, sebetulnya mendukung agenda kudeta.
"Negara Barat mendukung terorisme serta berpihak pada kudeta," ujarnya saat berpidato di tengah Forum Investor asing, Selasa (2/8) malam waktu setempat, seperti dilansir Aljazeera.
-
Apa yang ditemukan di Kültepe? "Ini pertama kalinya sebuah tulang rahang singa ditemukan di Kültepe." Fikri Kulakoğlu juga menyampaikan, selama penggalian tahun ini, pihaknya menemukan timbunan tulang dua ekor singa, beruang, domba gunung, rusa, babi liar di dalam sebuah selokan.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Mengapa penemuan patung di Turki ini dianggap penting? Artefak ini memberikan petunjuk penting tentang kehidupan manusia pada masa itu, serta tentang perkembangan seni dan budaya di wilayah Anatolia.
Erdogan membandingkan Prancis dan Belgia yang didatangi banyak pemimpin Uni Eropa beberapa hari selepas terjadi insiden serangan teroris. Sedangkan Ankara sama sekali tidak mendapat kunjungan serupa dari negara-negara sekutu. "Negara-negara itu padahal selama ini kami anggap teman," kata Erdogan.
Forum bisnis kemarin malam benar-benar jadi ajang 'curhat' Erdogan mengecam standar ganda negara Barat. Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) ini terutama sangat kecewa pada Amerika Serikat yang tidak kunjung menjawab permintaan ekstradisi Fethullah Gulen. Ulama itu dituding dalang kudeta militer, sekarang tinggal di Pennsylvania, AS. Washington menjawab surat Turki agar memberi rangkaian bukti-bukti bahwa Gulen terlibat.
"Padahal kalau AS minta tahanan teroris yang mereka incar diekstradisi Turki tidak pernah mempertanyakan apa bukti yang mereka punya," kata Erdogan.
Akibat kudeta tempo hari, 270 orang tewas, sementara 70 ribu orang mulai dari tentara hingga pegawai negeri sipil dicopot dari jabatannya karena dianggap berpihak pada upaya makar. Pengejaran terhadap para pelaku belum berakhir. Pemerintah Turki mengatakan setidaknya sembilan jenderal masih buron, sedangkan 311 tentara yang terlibat aktif mengepung Ankara dan Istambul juga belum tertangkap. Turki berada dalam status darurat sipil hingga September mendatang.
Baca juga:
Terungkap, Uni Emirat Arab danai kudeta Turki
Gulen sebut kudeta gagal di Turki mirip film Hollywood
Tegasnya pemerintah RI tolak intervensi Turki soal sekolah
Menguat dugaan pejabat AS berperan dalam kudeta militer Turki
Fethullah Gulen siap digantung jika terbukti dalangi kudeta Turki
Mendikbud akan klarifikasi tujuan Turki minta 9 sekolah ditutup
9 Sekolah di Indonesia sebut tudingan Kedubes Turki fitnah keji
Makin otoriter, Erdogan tutup 131 media usai kudeta Turki