Etnis Uighur Disebut Alami Diskriminasi, Kemlu Minta Dubes RI di China Cari Informasi
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun telah menyampaikan isu tersebut kepada Dubes China untuk Indonesia pada 17 Desember 2018.
Kementerian Luar Negeri Indonesia saat ini sedang mengupayakan pencarian informasi mengenai situasi yang terjadi di China, di mana disebutkan bahwa warga Muslim etnis Uighur mengalami diskriminasi dari pemerintah.
"Kita meminta duta besar kita di Beijing untuk mencari informasi lebih lanjut tentang keadaan yang sebenarnya di sana (China) seperti apa," kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di Jakarta pada Kamis (20/12).
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun telah menyampaikan isu tersebut kepada Dubes China untuk Indonesia pada 17 Desember 2018.
Pada kesempatan itu, Kemlu menegaskan bahwa deklarasi HAM PBB, kebebasan beragama, dan keyakinan, merupakan hak asasi setiap manusia dan dalam hal ini merupakan tanggung jawab setiap negara untuk menghormatinya.
"Dubes RRT (Republik Rakyat Tiongkok) telah menyampaikan komitmennya terhadap perlindungan HAM dan sependapat bahwa informasi dan kondisi masyarakat Uighur adalah hal yang penting untuk diketahui publik," tambah Arrmanatha pada Rabu 19 Desember di Bandung.
"Walaupun merupakan isu dalam negeri, Kemlu RI mencatat keinginan kedutaan besar RRT di Jakarta untuk terus memperluas komunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat madani, untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi masyarakat Uighur di RRT," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan laporan terbaru dari kantor berita Associated Press (AP), warga Muslim etnis Uighhur di Provinsi Xinjiang, saat ini tengah ditempatkan dalam kamp-kamp penahanan yang didirikan oleh pemerintah China saat ini.
Namun, China membantah kamp tersebut dibuat untuk menahan mereka. Pemerintah menyebut bahwa fasilitas tersebut adalah lembaga pelatihan vokasi atau kejuruan.
Reporter: Afra Augesti
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Soal Muslim Uighur, Kemlu RI Tegaskan Setiap Negara Harus Hormati Kebebasan Beragama
ACT akan Berupaya Tembus Xinjiang Lihat Kondisi Etnis Uighur
Pelanggaran HAM Menimpa Muslim Uighur, Pemerintah Tunggu Kabar Dubes RI di Beijing
Ketua DPR Desak Pemerintah Bersikap Tegas Terkait Muslim Uighur di China
Dituding Masukkan Warga Muslim Uighur ke Kamp Tahanan, Ini Klarifikasi Kedubes China