FOTO: Pesawat Militer Amerika Serikat Jatuh di Laut Jepang, Benda Diduga Serpihan Ditemukan
Satu orang yang ditemukan sekitar tiga kilometer dari pantai Pulau Yakushima dipastikan tewas.
Satu orang yang ditemukan sekitar tiga kilometer dari pantai Pulau Yakushima dipastikan tewas.
FOTO: Pesawat Militer Amerika Serikat Jatuh di Laut Jepang, Benda Diduga Serpihan Ditemukan
Pesawat militer Amerika Serikat MV-22 Osprey yang membawa enam prajurit jatuh di laut Jepang pada Rabu (29/11/2023). Pesawat yang terbang dari pangkalan udara Yokota di Tokyo, jatuh di Pulau Yakushima, di selatan pulau utama paling selatan Jepang, Kyushu.
Kapal dan helikopter pasukan Penjaga Pantai Jepang dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan pesawat MV-22 Osprey.
Mengutip Reuters, Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa mereka menemukan benda diduga serpihan puing pesawat MV-22 Osprey dan satu orang yang kemudian dipastikan tewas di sekitar tiga kilometer dari Pulau Yakushima.
- FOTO: Penampakan Kapal Induk Tercanggih AS Siaga Bantu Israel, Bawa Puluhan Jet Tempur
- FOTO: Inilah Kecanggihan Kapal Selam Buatan Taiwan yang Dirancang untuk Hadapi Ancaman China
- FOTO: Canggih! Ini Deretan Keunggulan Pesawat Tempur F-15EX yang Diborong Prabowo dari Amerika Serikat
- FOTO: Momen Pilot TNI AU Terpukau Kehebatan Jet Tempur Rafale, Mampu Kunci 3 Pesawat F-16 Sekaligus
Ini penampakan benda diduga serpihan pesawat militer Amerika Serikat MV-22 Osprey yang ditemukan di lepas pantai Pulau Yakushima, Kagoshima, Jepang, Rabu (29/11/2023)
Kecelakaan itu terjadi sebelum pukul 15.00 (06.00 GMT) dan para saksi mengatakan mesin kiri pesawat tampak terbakar ketika mendekati bandara untuk pendaratan darurat, meskipun cuaca cerah dan angin sepoi-sepoi, menurut laporan media sebagaimana dilansir Reuters.
Diketahui, Osprey merupakan pesawat yang dapat berfungsi sebagai helikopter dan pesawat turboprop.
Jepang Desak Amerika Serikat Selidiki Penyebab Kecelakaan Pesawat Osprey
Dilaporkan Reuters, Jepang yang juga mengoperasikan pesawat Osprey mengatakan pada Rabu (29/11) bahwa pihaknya tidak berencana untuk melarang terbang pesawat tersebut tetapi telah mendesak militer AS untuk menyelidiki kecelakaan tersebut.