FOTO: Sangarnya Mohajer-10, Drone Tempur Terbaru Iran Bisa Jangkau Musuh Utama dan Terbang 24 Jam
Selain bisa membawa berbagai amunisi dan bom, drone terbaru Iran ini memiliki sistem pengumpulan intelijen dan kemampuan melancarkan peperangan elektronik.
Selain bisa membawa berbagai amunisi dan bom, drone terbaru Iran ini memiliki sistem pengumpulan intelijen dan kemampuan melancarkan peperangan elektronik.
FOTO: Sangarnya Mohajer-10, Drone Tempur Terbaru Iran Bisa Jangkau Musuh Utama dan Terbang 24 Jam
Iran telah meluncurkan pesawat tanpa awak (UAV) atau drone terbaru yang mampu terbang tanpa henti selama 24 jam dan menjangkau wilayah musuh bebuyutannya, yakni Israel.
Drone tempur itu resmi diperkenalkan dalam upacara yang menandai Hari Industri Pertahanan, pada Selasa (22/8/2023).
Mengutip kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran, drone terbaru itu memiliki nama Mohajer-10.
“Mohajer” artinya “imigran” dalam bahasa Farsi dan telah menjadi jenis drone yang diproduksi Iran sejak 1985. Drone buatan dalam negeri ini diklaim memiliki durasi penerbangan, kecepatan, dan kapasitas muatan lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya,
- FOTO: Mencekam, Israel Serbu Kota Jenin di Tepi Barat: Kerahkan Penembak Jitu, Buldoser, hingga Drone Bersenjata
- Iran Tangkap Tiga Agen Mossad Israel, Diduga Hendak Menyerang dengan Drone
- FOTO: Ngeri! Ini Penampakan Rudal Iran yang Bisa Jangkau Israel: Sanggup Bawa Bom Seberat 1,5 Ton
- FOTO: Penampakan Hancur Helikopter CH-53 Yasur Israel yang Ditembak Hamas dengan Rudal Anti-Tank
Mohajer-10 memiliki jangkauan operasional hingga 2.000 km. Itu artinya, drone ini mampu menjangkau target di mana saja di wilayah Israel yang menjadi salah satu musuh utama. Selain itu, drone ini memiliki kapasitas bahan bakar maksimal 450 liter yang membuatnya mempu beroperasi selama 24 jam nonstop.
Drone Mohajer-10 dirancang dengan kapasitas muatan maksimal 300 kilogram, atau dua kali dibanding drone Mohajer-6. Dengan begitu, drone ini mampu beroperasi dengan membawa berbagai jenis amunisi dan bom.
Keunggulan lainnya, drone ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 210 km per jam serta memiliki sistem pengumpulan intelijen dan kemampuan melancarkan peperangan elektronik.
Peluncuran drone Mohajer 10 diaksikan langsung oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, pada pada Selasa (22/8/2023). "Hari ini, kita dapat dengan tegas memperkenalkan Iran sebagai negara maju dan berteknologi kepada dunia," kata Raisi dalam tayangan di televisi pemerintah.
Dalam sambutannya, Raisi menegaskan kembali sikap Iran tentang hubungan persahabatan dengan "semua negara di dunia". Dia juga menekankan bahwa angkatan bersenjata Iran siap menggagalkan segala upaya untuk menyerang Iran.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) sempat dibuat marah terkait persoalan drone Iran. Dilansir Reuters, pemerintah AS menuduh Iran memberikan drone Mohajer-6 kepada Rusia dalam perangnya melawan Ukraina. Tetapi, tudingan itu disangkal Teheran.