Hacker Retas Kementerian Keamanan Israel, Ancam Bocorkan Data Rahasia Jika Tak Hentikan Perang di Gaza dalam 48 Jam
Agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah membunuh hampir 39.000 warga sipil.
Agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah membunuh hampir 39.000 warga sipil.
- Julian Assange Wikileaks Blak-blakan Israel Gunakan AI buat Membantai Penduduk Gaza, Telepon & Internet Jadi Kunci buat Penargetan
- Fakta Miris Data di Indonesia, Diserang Hacker hingga Jadi Bungkus Gorengan
- Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
- Seluruh Israel Gelap Gulita, Diduga Akibat Ulah Hacker Serang Perusahaan Listrik Negara
Hacker Retas Kementerian Keamanan Israel, Ancam Bocorkan Data Rahasia Jika Tak Hentikan Perang di Gaza dalam 48 Jam
Hacker internasional ternama, Anonymous kembali beraksi dengan meretas situs Kementerian Keamanan Israel. Mereka mengancam akan membocorkan data penting rahasia negara jika Israel tidak menghentikan perang di Jalur Gaza, Palestina, dalam waktu 48 jam.
Kelompok peretas Anonymous for Justice di Palestina mengunggah sejumlah dokumen, termasuk kartu identitas, cek, dan data pribadi pada Selasa, menyatakab materi tersebut berasal dari sistem yang digunakan oleh Kementerian Keamanan Israel.
Ini menandai kedua kalinya dokumen Kementerian Militer dan Kehakiman pada awal tahun ini diretas dan dipublikasikan.
Kementerian Keamanan Israel belum berkomentar hal ini, seperti dilansir Al Mayadeen, Rabu (24/7).
Anonymous memperingatkan Israel untuk menghentikan perangnya di Gaza dalam waktu 48 jam, atau akan mempublikasikan informasi rahasia dan file sensitif yang dimiliki Kementerian Keamanan, bersama dengan data dari Kementerian Kehakiman dari peretasan sebelumnya.
Pada April, NET Hunter, sebuah kelompok siber yang baru didirikan, mengklaim meretas Kementerian Keamanan Israel dan menuntut pembebasan semua tahanan Palestina atau data yang mereka peroleh “akan dijual ke negara-negara pro-Palestina dan sebagian darinya akan diungkapkan kepada masyarakat dunia.”