Hizbullah Tembakkan 320 Roket dan Drone ke Israel, Serangan Balasan Fase Pertama
Kelompok perlawanan Libanon itu menyebut serangan ini sebagai serangan balasan pertama terhadap kematian komandan mereka akhir bulan lalu.
Kelompok perlawanan Libanon Hizbullah melancarkan serangan pesawat nirawak (drone) dan roket ke lebih dari 10 target di Israel kemarin. Hizbullah menyebut aksi itu sebagai serangan balasan fase pertama atas pembunuhan komandan militer mereka Fuad Sukr di Beirut pada 30 Juli lalu.
Menurut Hizbullah, serangan itu ditujukan untuk menyasar target militer penting di Israel.
- Hizbullah Tembak Jatuh Dua Drone dan Hancurkan Empat Kendaraan Pasukan Israel, Sejumlah Tentara Tewas
- Israel Umumkan Negara dalam Keadaan Darurat Setelah Serangan Hizbullah, Warga Panik dan Penumpang Menumpuk di Bandara
- Israel Larang Media Liput Kerusakan Akibat Serangan Hizbullah Setelah Dihantam Ratusan Roket dan Drone
- Pembalasan Dimulai, Hizbullah Lebanon Serang Markas Militer Israel dengan Drone, 21 Warga dan Tentara Terluka
"Semua drone diluncurkan pada waktu yang ditentukan dan dari semua posisi (yang telah ditentukan) dan melintasi perbatasan Libanon-Palestina menuju target yang diinginkan dan dari berbagai jalur, dan dengan demikian operasi militer kami untuk hari ini telah selesai dan terlaksana, Alhamdulillah," demikian pernyataan yang dikeluarkan Hizbullah, seperti dilansir the Cradle, Ahad (25/8).
Hizbullah mengatakan telah menembakkan lebih dari 320 roket ke lokasi-lokasi di Galilea, yang bertujuan sebagai pengalihan untuk mencegah sistem Iron Dome Israel menembak jatuh pesawat drone mereka.
Sementara itu, militer Israel mengklaim telah melakukan serangan pendahuluan yang menggagalkan serangan besar-besaran oleh Hizbullah setelah mengidentifikasi persiapan semalam untuk serangan besar.
“Sekitar 100 jet tempur Israel menyerang dan menghancurkan ribuan peluncur roket Hizbullah, yang ditujukan untuk ditembakkan ke arah Israel utara dan tengah.”
Klaim menggelikan
Hizbullah menanggapi pengumuman Israel dalam salah satu pernyataannya dengan menyebutnya sebagai “klaim kosong” yang “bertentangan dengan fakta di lapangan dan akan dibantah dalam pidato” oleh Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah.
Setelah serangan Hizbullah itu, media Israel melaporkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan perintah yang melarang wawancara pers dengan menteri Likud hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu, jurnalis BBC Nafiseh Kohnavard melaporkan di X bahwa pemerintah Israel “mengeluarkan serangkaian peraturan penyensoran baru untuk media yang mencakup kerusakan yang disebabkan oleh serangan roket terhadap ‘infrastruktur nasional yang strategis atau pangkalan militer.'”
Militer Israel mengatakan sekitar 210 roket dan sekitar 20 pesawat drone diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara dalam serangan Hizbullah pagi kemarin.
Beberapa proyektil berhasil dicegat, sementara yang lain menghantam hingga menyebabkan kerusakan dan cedera. Banyak roket juga menghantam area terbuka, kata militer.
Jurnalis Palestina Qassem Qassem mengatakan, "Media berbahasa Ibrani saat ini membesar-besarkan ukuran serangan 'pencegahan' tentara musuh, dan pembicaraan tentang penghancuran 1.000 rudal yang diarahkan ke Tel Aviv adalah menggelikan."