Dihujani Ratusan Roket dan Rudal dari Hizbullah, Begini Kondisi Tel Aviv
Hizbullah menembakkan lebih dari 340 roket dan drone ke arah Israel yang mengakibatkan kerusakan signifikan di Tel Aviv dan area sekitarnya.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat, menciptakan gelombang baru yang membawa kehancuran dan korban di kedua belah pihak. Pada hari Minggu (24/11), lebih dari 340 rudal dan drone yang diluncurkan oleh Hizbullah dari Lebanon menghujani wilayah Tel Aviv dan sekitarnya. Serangan ini mengakibatkan kerusakan parah di beberapa daerah, termasuk Petah Tikva dan Rinatya.
Laporan dari Al Jazeera menunjukkan bahwa sejumlah kendaraan dan bangunan di kawasan tersebut mengalami kebakaran dan kerusakan akibat pecahan peluru. Situasi ini semakin memburuk dengan adanya korban luka, termasuk seorang pria yang kini dalam kondisi serius setelah serangan di bagian utara Israel.
Hizbullah mengklaim bahwa serangan ini merupakan balasan atas operasi militer Israel di Beirut yang mengakibatkan tewasnya puluhan warga sipil. Konflik ini menjadi bagian dari peningkatan ketegangan antara kedua belah pihak, dan upaya gencatan senjata yang dilakukan oleh berbagai pihak internasional belum membuahkan hasil. Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, bahkan menyebut tindakan Israel sebagai "pesan berdarah" yang menghalangi proses perdamaian.
Kronologi Penyerangan oleh Hizbullah
Serangan yang dilakukan oleh Hizbullah dimulai pada pagi hari Minggu, ketika sirene peringatan udara berbunyi di berbagai daerah di Israel, termasuk kawasan sekitar Tel Aviv. Berdasarkan informasi dari militer Israel, sekitar 250 proyektil diluncurkan dari wilayah Lebanon, di mana sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Namun, ada beberapa rudal yang berhasil mencapai pusat kota Tel Aviv, yang mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan. Salah satu lokasi yang terkena dampak adalah Petah Tikva, di mana beberapa kendaraan terbakar dan bangunan mengalami kerusakan yang parah.
Hizbullah dalam pernyataannya menyebutkan bahwa serangan ini ditujukan pada beberapa situs militer, termasuk pangkalan angkatan laut yang terletak di Ashdod. Militer Israel juga melaporkan bahwa serangan ini merupakan salah satu yang terbesar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. "Kami telah mencegat banyak proyektil, tetapi dampaknya tetap terasa di sejumlah wilayah," ungkap seorang juru bicara militer Israel, seperti dilaporkan oleh AP. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, konsekuensi dari serangan tersebut masih dirasakan oleh masyarakat di berbagai tempat.
Respon Israel
Dalam upaya merespons situasi terkini, Israel telah meningkatkan intensitas operasi militer di sepanjang perbatasan Lebanon. Beberapa serangan udara tambahan dilaporkan menargetkan lokasi-lokasi di selatan Beirut, yang diduga merupakan basis Hizbullah. Laporan dari pihak militer Israel menyebutkan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mengurangi kekuatan militer Hizbullah. Namun, tindakan ini juga menyebabkan jatuhnya korban di kalangan tentara Lebanon. "Kami menyesal atas insiden yang melibatkan tentara Lebanon. Fokus kami tetap pada Hizbullah, bukan militer Lebanon," ujar pihak militer Israel.
Sampai saat ini, Israel masih melanjutkan serangan udara sebagai bagian dari strategi untuk melindungi wilayah utara mereka dari potensi ancaman yang ditimbulkan oleh Hizbullah. Namun, peningkatan frekuensi serangan ini menimbulkan kekhawatiran di tingkat internasional mengenai kemungkinan meluasnya konflik yang ada. Situasi ini menciptakan ketegangan yang semakin tinggi di kawasan tersebut, dan banyak pihak berharap agar langkah diplomasi dapat segera diambil untuk meredakan ketegangan yang ada.
Pengaruh Terhadap Masyarakat Sipil
Serangan rudal yang diluncurkan oleh Hizbullah dan respons dari Israel telah menyebabkan kerugian signifikan bagi masyarakat sipil di kedua negara. Menurut laporan dari layanan medis Magen David Adom di Israel, terdapat 11 orang yang mengalami luka-luka, termasuk seorang pria berusia 60 tahun yang mengalami cedera yang sangat serius.
Di sisi lain, serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Lebanon juga menimbulkan korban jiwa. Angkatan Bersenjata Lebanon menginformasikan bahwa satu prajurit tewas dan 18 prajurit lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang terjadi di al-Amriyeh. Selain itu, sejumlah bangunan di area tersebut mengalami kerusakan parah akibat ledakan yang terjadi.
Kerusakan pada infrastruktur menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh warga sipil yang berada di kawasan konflik. Di Tel Aviv, beberapa rumah mengalami kerusakan yang cukup parah akibat pecahan peluru, sedangkan di Haifa, sebuah bangunan hampir roboh setelah terkena serangan rudal. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian dan meningkatkan kesulitan bagi penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
Respons Global
Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengutuk dengan tegas serangan yang dilakukan oleh Israel, yang dianggapnya sebagai hambatan bagi upaya perdamaian yang sedang berlangsung. Dalam pernyataan resminya, Mikati menegaskan, "Israel dengan sengaja mengirim pesan berdarah untuk menolak upaya gencatan senjata."
Negara-negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Prancis, mendesak agar kekerasan dihentikan secepatnya. Mereka juga meminta agar Israel dan Hizbullah membuka jalur komunikasi untuk mencegah terjadinya eskalasi lebih lanjut. Namun, hingga saat ini, belum terlihat adanya tanda-tanda pengurangan intensitas dalam konflik yang berlangsung. Kedua pihak masih saling melancarkan serangan dengan alasan mempertahankan kepentingan nasional mereka masing-masing.
Apa yang akan terjadi dengan konflik antara Israel dan Hizbullah di masa depan?
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah tetap menjadi sorotan global, terutama karena kemungkinannya untuk memicu konflik besar di kawasan Timur Tengah. Para ahli berpendapat bahwa peningkatan ketegangan ini tidak hanya melibatkan kedua belah pihak, tetapi juga berdampak pada stabilitas regional secara keseluruhan.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa tindakan internasional harus lebih tegas dalam mendesak kedua pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Namun, mengingat latar belakang konflik yang panjang dan rumit, usaha untuk mencapai perdamaian merupakan tantangan yang signifikan. "Tidak ada solusi cepat untuk konflik ini. Ini adalah pertarungan ideologi yang membutuhkan pendekatan diplomatik jangka panjang," kata seorang analis dari Middle East Institute.
Apa yang menjadi faktor utama serangan Hizbullah ke Israel?
Hizbullah melakukan serangan sebagai respons terhadap tindakan militer Israel yang terjadi di Beirut, yang mengakibatkan banyak korban jiwa sehari sebelumnya. Dalam insiden tersebut, puluhan orang dilaporkan tewas akibat serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel.
Serangan ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat antara Hizbullah dan Israel. Situasi di kawasan tersebut semakin memanas, dan berbagai pihak khawatir akan dampak lebih lanjut dari konflik ini.
Seperti yang diungkapkan dalam berita, "Hizbullah melancarkan serangan sebagai balasan atas operasi militer Israel di Beirut yang menewaskan puluhan orang sehari sebelumnya." Hal ini menegaskan bahwa konflik antara kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda mereda, dan masyarakat internasional terus memantau perkembangan situasi dengan cermat.
Apa pengaruh serangan ini terhadap masyarakat sipil?
Serangan itu mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di Tel Aviv dan Lebanon. Banyak orang terluka, dan sejumlah bangunan mengalami kehancuran.
Menurut laporan, "serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan di Tel Aviv dan Lebanon, melukai banyak orang, dan menghancurkan sejumlah bangunan." Hal ini menunjukkan dampak yang besar dari konflik yang sedang berlangsung.
Selain itu, situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga yang tinggal di daerah tersebut. Mereka merasa tidak aman dan berharap agar situasi segera membaik.
Apakah terdapat usaha untuk melakukan gencatan senjata?
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, sedang berupaya untuk mendorong terjadinya gencatan senjata. Namun, hingga saat ini, hasil dari upaya tersebut belum menunjukkan kejelasan yang diharapkan.