Ilmuwan Kaget 18 Anak dari Satu Keluarga di Turki Berjalan Merangkak Seperti Kera, Penyebabnya Misterius
Kisah keluarga ini ditayangkan BBC dalam film dokumenter berjudul “The Family that Walks on All Fours”.
Ilmuwan Kaget 18 Anak dari Satu Keluarga di Turki Berjalan Merangkak Seperti Kera, Penyebabnya Misterius
Ilmuwan Kaget 18 Anak dari Satu Keluarga di Turki Berjalan Merangkak Seperti Kera, Penyebabnya Misterius
Sebuah keluarga di Turki, dikenal sebagai Keluarga Olas, telah menggemparkan para ilmuwan dengan perilaku unik mereka yang berjalan dengan merangkak.
Fenomena ini menantang pemahaman kita tentang evolusi manusia dan membuka kisah yang mengejutkan.
Siapa mereka?
Sumber: Jerusalem Post
-
Apa yang diteliti para ilmuwan terkait evolusi manusia berjalan tegak? Pertanyaan seputar evolusi sikap bipedal dari nenek moyang yang berjalan dengan empat kaki telah lama menjadi misteri yang menantang para ilmuwan.
-
Siapa yang meneliti tentang evolusi manusia berjalan tegak? Penelitian terbaru ini berfokus pada daerah tulang telinga bagian dalam tengkorak Lufengpithecus.
-
Mengapa manusia berjalan tegak? Perubahan kondisi iklim saat ini mungkin menjadi pemicu penting dalam percepatan evolusi bipedalisme pada spesies paling awal dari [genus] Homo di Afrika,
-
Bagaimana Keluarga Ulas berjalan dengan empat kaki? Jika primata tersebut jalan menggunakan ruas jari dan kukunya, sedangkan keluarga Ulas berjalan dengan telapak tangan sebagai penumpu beban.
-
Mengapa Keluarga Ulas berjalan dengan empat kaki? Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa hal ini bisa saja dipicu oleh masalah genetik, akan tetapi hal ini menjadi perdebatan sebab keanehan yang terjadi pada beberapa keluarga Ulas berasal dari hal lain.
-
Apa saja gejala mabuk perjalanan pada anak? Gejala-gejala tersebut antara lain: Mual Muntah Pusing Sakit kepala Lemas Kebingungan Kelelahan
18 Anak
Keluarga Olas ini terdiri dari 18 anak, dengan enam di antaranya lahir dengan ciri yang belum pernah ditemukan pada manusia modern dewasa. Tragisnya, salah satu dari keenam anak tersebut telah meninggal dunia, namun sisanya tetap menjadi misteri yang menarik bagi para peneliti.
Sumber: Jerusalem Post
Sumber: Jerusalem Post
Para peneliti dari Universitas Liverpool melakukan penelitian pada anak-anak ini dan mengungkapkan bahwa kerangka tubuh mereka lebih mirip dengan kera daripada manusia. Selain itu, otak mereka lebih kecil dan menyusut, yang merupakan kondisi yang biasanya tidak memengaruhi kemampuan untuk berjalan tegak.
Anehnya, tidak seperti kera besar yang menggunakan jari-jari mereka untuk berpindah, anak-anak ini sebagian besar cenderung menggunakan telapak tangan mereka. Hal ini menyoroti perbedaan yang signifikan.
Mengapa Ini Terjadi?
Perilaku berjalan dengan empat kaki ini menimbulkan pertanyaan besar tentang penyebabnya. Para peneliti berpendapat bahwa pola berjalan yang unik ini mungkin berkembang karena adanya keterbatasan kesempatan untuk berdiri dengan dua kaki setelah usia sembilan bulan. Namun, ini masih menjadi teka-teki yang perlu dipecahkan.
Untuk membantu perkembangan mereka, Keluarga Olas telah menerima bantuan dari ahli terapi fisik dan peralatan khusus untuk membantu mereka dalam berjalan. Upaya ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mobilitas mereka.
Foto: New York Post
- Membongkar 'Yayasan Keluarga' dalam Kasus Kematian Ibu dan Anak di Subang
- Kisah Tragis Bayi Berusia Enam Bulan Hampir Tewas Digerogoti Tikus, Ini Penyebabnya
- Ilmuwan Masih Dibuat Bingung Keberadaan Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki, Masalah Genetika?
- Penyelidik Temukan 'Kode' Petunjuk di Buku Harian Perawat Pembunuh Tujuh Bayi di Inggris
Meskipun fenomena ini masih memicu rasa penasaran ilmuwan, itu juga mengingatkan kita akan kompleksitas evolusi manusia dan betapa beragamnya perkembangan manusia dalam berbagai kondisi dan lingkungan.
Sumber: Jerusalem Post